TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri batal mengumumkan calon pendamping untuk maju di bursa calon presiden dan wakil presiden 5 Juli mendatang. Sebelumnya ia menjanjikan secara resmi akan mengumumkannya hari ini Senin (3/5). Kendati begitu, nama Ketua Umum PB NU KH Hasyim Muzadi dipastikan menjadi pilihan Megawati untuk bertarung meraih kursi presiden kali kedua. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Soetjipto meyakinkan pililihan Megawati hingga hari-hari terakhir pendaftaran paket capres dan cawapres mendekat kuat kepada nama Hasyim. Seharusnya hari (Senin) ini diumumkan, ujar Soetjipto kepada Tempo News Room, Senin (3/5). Final Megawati menentukan pilihan cawapresnya menurut Soetjipto saat Megawati menggumumkan secara resmi ke publik siapa yang bakal mendampingi dirinya. Jika hingga Senin (3/5) ini belum juga ada pengumuman berarti masih dimungkinkan diundur karena berbagai pertimbangan. Yang pasti, ujar Soetjipto, pihaknya harus terlebih dahulu menunggu pertemua antara Megawati dengan Ketua Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pertemuan bersama Gus Dur, jika tidak ada halangan bakal dilangsungkan di sebuah tempat di Jakarta hari Senin atau Selasa (4/5) besok. Usai ketemu Gus Dur inilah, diharapkan dukungan dan restu dari Gus Dur dikatongi pihak Megawati sehingga bisa dengan leluasa mencalonkan diri dan bertarung dalam pemilihan presiden mendatang. Soetjipto yang mengaku putus komunikasi dengan Megawati dalam dua hari ini karena harus ke Surabaya, Jawa Timur untuk sebuah urusan. Ia menyatakan pihaknya cukup khawatir jika tiba-tiba kubu Partai Golkar juga meminang salah seorang tokoh NU. Saat ditanya nama Solahuddin Wahid, serta merta dia berujar, Justru itulah pertemuan dengan Gus Dur menjadi penting dan menetukan, kata dia.Peta politik dan dukungan menurut Soetjipto dimungkinkan berubah jika antara PDIP dan Golkar sama-sama meminang kalangan NU. Selain potensi suara yang pecah, dikhawatirkan restu Gus Dur akan turun secara tiba-tiba ke salah satu calon wakil presiden. Tapi yang pasti, selain nama Hasyim Muzadi dan Hamzah Haz, tidak ada nama lain dalam saku Ibu (Megawati) sebagai nominator capres, jelas dia. Ecep S. Yasa Tempo News Room