Mabes Polri Belum Simpulkan Kebenaran Penembak Jitu di Ambon

Reporter

Editor

Rabu, 28 April 2004 15:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepolisian RI belum sampai pada kesimpulan adanya penembak jauh jitu atau sniper di kota Ambon. Menurut pihaknya menemukan fakta, ada dua polisi tertembak tepat di kepalanya kemarin, Selasa (27/4). "Kita belum sampai pada kesimpulan adanya penembak jitu, tapi faktanya ada anggota kita (Polri) yang tertembak tepat di kepalanya," kata juru bicara Mabes Polri Inspektur Jendral Polisi Basyir A Barmawi kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (28/4). Pada Selasa (27/4), dua anggota Brigade Mobil dari Mabes Polri yang diperbantukan ke Kepolisian Daerah Maluku, tewas tertembus peluru di leher. Kedua anggota yang tewas adalah Bharatu Lalu Syafruddin dan Bharatu F.Daeng yang baru tiba di kota Ambon setelah bertugas di wilayah Talake dan Waringin. Basyir mengatakan, pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut peristiwa penembakan itu. Karena bisa terjadi, seperti kasus di Timor-Timur, banyak penembak jitu dan banyak juga senjata yang diletakkan di atas bukit dan siap tembak saat ada orang lewat di depannya. "Untuk Ambon, informasi belum akurat," katanya. Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar dan Wakil Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Soenarko yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Maluku, berangkat pagi tadi ke Ambon. Kapolri akan kembali ke Jakarta malam ini sedangkan Soenarko akan beberapa hari ada di Ambon. Siaga I sudah diberlakukan di Ambon sejak 24 April malam hingga sekarang, tapi belum ada penambahan pasukan dari Mabes Polri. Martha Warta Silaban - Tempo News Room

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

18 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

34 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

40 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.

Baca Selengkapnya

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya