TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Golkar, Jusuf Kalla, mengatakan partainya tidak menegur dia atas kedekatannya dengan partai lain. Mantan wakil presiden itu pada Selasa, 24 Juli 2012 kemarin diketahui menghadiri undangan buka puasa bersama dengan petinggi Partai Nasional Demokrat. Dalam acara itu ada Surya Paloh dan Harry Tanoesoedibyo.
"Apa urusan Golkar tegur saya!" kata Jusuf Kalla ketika mengunjungi Palang Merah Indonesia DKI Jakarta, Jumat, 27 Juli 2012. JK, begitu ia biasa disapa, belum memastikan maju dari partai mana. Ia enggan berkomentar mengenai pencalonan presiden untuk 2014.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPP Golkar Agung Laksono mengatakan, Jusuf Kalla tidak perlu keluar dari partai beringin. "JK itu aset penting," kata Agung ketika ditemui seusai rapat koordinasi mengenai Morotai di Kementerian Perhubungan, Rabu kemarin.
Agung menepis kalau Jusuf Kalla akan dicalonkan menjadi presiden dari partai lain. Lebih spesifik lagi, Agung membantah kemungkinan JK dicalonkan oleh Partai Nasional Demokrat. "Buka bersama bukan berarti akan dicalonkan," kata Menteri Kooordinator Kesejahteraan Rakyat ini. Lagipula jika pun dia resmi diajukan partai lain, menurut Agung, Golkar tidak bisa langsung memecatnya.
Berdasarkan hasil keputusan rapimnas pada 2011 lalu, kesempatan JK maju ke RI 1 dari Golkar sudah tertutup. Pasalnya, rapat pimpinan pada 1 Juli lalu tersebut memutuskan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden pada pemilu 2014.
Namun, dari survei yang dilakukan oleh Soegeng Sarjadi Syndicate, Jusuf Kalla meraih 14,9 persen suara, meninggalkan Aburizal Bakrie yang hanya 10,6 persen suara. Karena itu, tingginya popularitas dan elektabilitas Kalla dibanding Aburizal ini sempat merongrong pencalonan Aburizal menjadi calon dari Golkar.
SUNDARI
Berita terkait
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
7 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
9 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
10 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
11 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
22 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
22 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
22 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
23 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaLebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
23 hari lalu
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.
Baca SelengkapnyaArti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu
40 hari lalu
Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Baca Selengkapnya