TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengaku kesulitan mengungkap identitas pemilik akun Twitter @TrioMacan2000. Sampai saat ini, aparat masih menyelidiki akun jejaring sosial tersebut.
"Kami sedang memantau aktivitas akun yang diduga mencemarkan nama baik ini," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di kantornya, Jumat, 6 Juli 2012.
Boy mengatakan sulit mengungkap identitas pemilik akun tersebut karena bisa saja akun itu memakai identitas palsu. Ia mengaku penyelidikan memang berjalan lambat dan panjang karena terhalang masalah teknis. "Penyelidikan itu kata yang gampang diucapkan, tetapi sulit untuk dilakukan, apalagi berkaitan dengan provider," ujarnya.
Untuk itu, polisi berencana bekerja sama dengan perusahaan operator seluler untuk mengungkap keberadaan akun Twitter itu. Sayang, ia enggan menjelaskan bentuk kerja samanya.
Kasus ini bermula ketika Jaksa Agung Muda Pengawas Marwan Effendi melaporkan pemilik akun @TrioMacan2000 ke Bareskrim Mabes Polri, Juni lalu. Menurut Marwan, akun tersebut telah mencemarkan nama baiknya karena telah menuduhnya melenyapkan barang bukti kasus korupsi berupa uang Rp 500 miliar.
Dalam jejaring sosial Twitter, akun @TrioMacan2000 dengan nama Ade Ayu Sasmita ini menyatakan, pada 2003, Marwan melenyapkan barang bukti kasus korupsi Bank Rakyat Indonesia (BRI) ketika menjabat sebagai Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Di dalam laporannya ke polisi, Marwan Effendy juga menyertakan nama pengacara M. Fajriska Mirza alias Boy dengan pasal pencemaran nama baik. Marwan menduga Boy yang berada di balik akun Twitter tersebut, yang belakangan ikut menyebarkan informasi bahwa Marwan telah melakukan penggelapan barang bukti kasus korupsi BRI sebesar Rp 500 miliar.
