Kemenag \'Sogok\' Komisi Agama dengan Al-Quran  

Reporter

Editor

Selasa, 3 Juli 2012 16:49 WIB

Alquran cetakan anggaran APBN-P 2011 dengan harga Rp 31 ribu (kiri), dan Alquran cetakan anggaran APBN murni dengan harga Rp 26 ribu. TEMPO/Ananda Badudu

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Agama Dewan Perwakilan Rakyat ternyata ikut menikmati proyek pengadaan Al-Quran di Kementerian Agama. Setiap anggota mendapat jatah 500 eksemplar Al-Quran yang siap dibagikan kepada konstituen mereka di daerah pemilihan.

\"Terlepas dari dugaan korupsi dalam pengadaannya, Al-Quran esensinya untuk dibagi-bagikan ke masyarakat,\" kata anggota Komisi Agama, Said Abdullah, Selasa, 3 Juli 2012.

Al-Quran dibagikan oleh Sekretariat Komisi Agama sejak satu bulan lalu. Menurut Said, pembagian ini tidak pernah dibicarakan di Komisi. “Kami hanya menerima lalu dibagi-bagikan di dapil masing-masing,\" katanya.

Menurut seorang anggota staf di Sekretariat Komisi Agama, permintaan penyerahan Al-Quran itu kepada masing-masing anggota Komisi merupakan permintaan dari Kementerian Agama. Sekretariat hanya diminta untuk menyerahkan. \"Ini bukan keputusan Komisi,” kata dia. “Kami hanya menyerahkan, bahkan Sekretaris Jenderal pun tidak tahu,\" kata dia.

Al-Quran dibagikan dalam beberapa tahap, namun tak semua dibawa ke sekretariat Komisi. Alasannya, sekretariat tak punya gudang yang cukup untuk menyimpan kitab itu.

\"Jadi pembagiannya beragam, ada yang langsung diantar ke rumah, ada juga yang diserahkan ke fraksi,\" kata anggota staf ini. Berapa jumlah Al-Quran yang dibagikan, sumber itu tidak tahu persis. \"Jumlahnya banyak, dibaginya pakai dus.\"

Menurut dia, cara pembagiannya sederhana. Sekretariat menghubungi anggota, lalu menyampaikan maksud Kementerian yang ingin membagikan Al-Quran. Kitab itu lalu diserahkan melalui anggota staf masing-masing.

Said membenarkan jatah Al-Quran sampai ke tangannya lewat cara demikian. Begitu kitab suci itu diserahkan dari sekretariat, dia langsung meminta staf ahlinya untuk menjemput. \"Langsung saya kirim ke Madura.\"

Said mengatakan dia tidak tahu persis jumlah yang diterimanya. \"Saya ingat itu 17 kardus, tapi saya dengar dari teman-teman itu jumlahnya 500 eksemplar.\"

Berbeda dengan Said, Hasrul Azwar, juga anggota Komisi Agama, mengaku tidak menerima jatah kitab suci itu. Dengan raut terkejut, dia berdalih, \"Saya tidak tahu apa-apa.\"

IRA GUSLINA SUFA

Berita Terkait

Korupsi Al-Quran Ganggu Citra Golkar dan Ical

Muqowwam: Untung Bukan Ayat Quran yang Dikorupsi

Korupsi Al-Quran Diduga Juga Seret Politikus Golkar

KPK Bidik Tersangka Korupsi Pengadaan Al-Quran




Berita terkait

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

8 jam lalu

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

7 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

16 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

17 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

28 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

29 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

30 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

31 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

35 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

39 hari lalu

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.

Baca Selengkapnya