TEMPO.CO , Jakarta: - Pembangunan proyek pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, senilai Rp 1,2 triliun yang bermasalah, makin menyudutkan posisi Menteri Olahraga Andi Alifian Mallarangeng. Ia didesak mundur dari kabinet oleh kolega di partainya.
Ketua Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta, Andi legawa mundur ketimbang menambah beban partainya. “Semua itu akan indah kalau kita bisa mundur jangan dimundurkan,” kata Ruhut di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, kemarin.
Menurut Ruhut, Demokrat amat tertekan dengan kasus Hambalang. Turunnya elektabilitas partai tak lepas dari sanksi sosial akibat kadernya diduga terlibat kasus korupsi. “Kader itu kalau sayang kepada partai pasti legawa, siapa lagi yang mau menyelamatkan partai ini," ujar anggota Komisi Hukum DPR ini.
Menteri Andi juga merupakan politikus Partai Demokrat, yang disebut-sebut terkait dengan proyek Hambalang. Dialah yang mengubah sekema proyek semula hanya gedung sekolah senilai Rp 125 miliar kemudian menjadi sport center dengan biaya Rp 1,2 triliun.
Ketua Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat, Mahyuddin, juga politikus Demokrat, mengatakan perubahan skala proyek usulan Andi. Komisi Olahraga juga membentuk panitia kerja dan menahan sementara dana proyek untuk tahun ini sebesar Rp 500 miliar yang mestinya mengucur pada Mei 2012. Menteri Andi sudah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sedangkan politikus Demokrat lainnya, Angelina Sondakh, ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara Hambalang.
Kementerian Pemuda dan Olahraga disorot publik karena kasus Wisma Atlet dan Hambalang. Kasus suap Wisma Atlet membuat mantan Sekretaris Menteri Olahraga Wafid Muharam divonis 2 tahun 6 bulan penjara. Dua politikus Demokrat pun terseret menjadi tersangka, yakni Muhammad Nazaruddin dan Angelina Patricia Pingkan Sondakh. Bahkan, Menteri Andi pernah menjadi saksi dalam sidang kasus ini di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
