POM TNI Pengusut Kekerasan Wartawan Padang

Reporter

Editor

Kamis, 31 Mei 2012 05:20 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO , Jakarta: Kepolisian RI menyerahkan kasus penyerangan wartawan di Padang kepada Polisi Militer Tentara Negara Indonesia karena pelaku diduga puluhan prajurit TNI Angkatan Laut. "Kami hanya membantu sejauh dibutuhkan dan diminta POM TNI," kata Juru Bicara Kepolisian, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution di kantornya, Rabu, 30 Mei 2012.

Saud menyatakan, bila pelaku adalah anggota militer, hukum yang berlaku sesuai Kitab Hukum Pidana Militer. Penyidik yang memeriksa dan Hakim yang mengadili dari kalangan militer.

Kepolisian membantu sesuai kebutuhan seperti permintaan POM TNI atas data atau uji laboratorium forensik. "Sampai kini saya belum tahu apakah sudah ada permintaan dari POM TNI ke polisi di Padang," kata Saud.

Selasa, 29 Mei 2012, puluhan prajurit TNI Angkatan Laut, Padang memukuli dan merampas paksa kamera, kaset video, dan memori kamera wartawan di kawasan Bukit Lampu, Sungai Baremas, Lubuk Begalung, Padang. Kekerasan ini melukai tujuh wartawan, yaitu Budi Sunandar dari Global TV, Sy Ridwan fotografer Padang Ekspres, Jamal dari Favorit Televisi, Andora Khew dari SCTV, Julian dari Trans7, Afriandi dari MetroTV, dan Deden dari TransTV. Para pelaku juga merusak dan merampas peralatan kerja mereka.

Koordinator Divisi Advokasi Aliansi Jurnalis Independen Indonesia Aryo Wisanggeni G. menyesalkan banyak kasus kekerasan terhadap jurnalis Indonesia. Kekerasaan itu dianggap sebagai hasil dari praktek impunitas oleh aparat penegak hukum dan pemerintah. “Itu membuat para pelaku tidak tersentuh hukum,” ujar Aryo dalam siaran pers yang diterima Tempo.

Aryo meminta aparat penegak keamanan dan negara tak lagi melakukan impunitas. Pemerintah serta aparat negara diminta mulai menindak para pelaku kekerasan dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

ISTMAN MP | FRANSISCO ROSARIANS

Berita Terpopuler

Adhi Karya dan Wika Diminta Bertanggung Jawab

Adhyaksa Dinilai Salah Paham Soal Hambalang

Sudi Silalahi Anggap Buku Buyung Rugikan Presiden

Mantan Istri Laporkan Korupsi Pejabat BIN

Ternyata Proyek Hambalang Punya 3 Macam Maket

Tokoh-tokoh Dukung Universitas Pancasila Jadi PTN

Kronologi Anggaran Hambalang Terkumpul Versi FITRA

Kasus Hambalang, Menteri Andi Siap Tanggung Jawab





Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

18 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

34 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

40 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya