Pekerja melintas di pembuatan Gedung Olah Raga Serba Guna di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat 18 Mei 2012. Proyek senilai 1,2 trilyun ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dan PT Adhi Tbk. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi diam-diam menurunkan timnya untuk melihat kondisi proyek Gedung Olahraga di Bukit Hambalang, Bogor pascaambruk, Ahad 27 Mei. Juru Bicara KPK, Johan Budi S.P mengatakan amblesnya proyek Rp 1,2 triliun itu menjadi bahan penyelidikan.
Namun demikian, Johan menegaskan khusus ambruknya gedung di proyek Hambalang, KPK menyerahkan lembaga lain untuk mengusutnya. Sebab, KPK sendiri tidak bisa langsung menyelidikinya. "Karena kami menunggu hasil penyelidikan kasus Hambalang," ucapnya sembari menolak menyebutkan secara terperinci jumlah anggota tim maupun hasil kunjungan ke Hambalang.
Dua gedung utama di Proyek Hambalang tiba-tiba ambruk. Memurut sumber Tempo, kejadian tersebut akibat hujan sehingga tanah di sekitarnya amblas. Salah satu bangunan itu adalah tempat menyimpan genset. Saat ambruk, genset sudah ada di dalam bangunan. Namun genset itu berhasil diamankan.
PT Adhi Karya selaku kontraktor mengaku mengalami kerugian Rp 14 miliar akibat ambruknya bangunan proyek. Hingga saat ini, proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga itu dihentikan untuk sementara.
Johan menolak mengomentari apakah KPK akan memeriksa pihak yang diduga bertanggungjawab terhadap ambruknya proyek tersebut. Pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait proyek hanya dilakukan dalam kasus korupsi Hambalang. "Pemeriksaan khusus untuk ambruknya gedung saya belum tahu," ucapnya.
KPK juga terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak dalam kasus ini. Hari ini, KPK menjadwalkan pemeriksaan Sapto Dwiyanto dari PT Dutasari Ciptalaras, subkontraktor PT Adhi.
Adapun pihak lainnya yang disebut-sebut akan diperiksa seperti Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum serta Adik Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng yakni Choel Mallarangeng, Johan mengatakan belum dijadwalkan diperiksa. "Sampai saat ini belum."
