TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, mengajak semua kader Partai Golkar untuk berpikir mengenai kepentingan partai dan pembangunan sistem. "Politik itu, kan, membangun nilai dan memperjuangkan gagasan. Bukan sekadar kekuasaan dan mengejar jabatan," kata Akbar di kantor DPP Golkar, Selasa, 8 Mei 2012.
Ia menyampaikan ini saat tiba di kantor DPP Golkar untuk menghadiri pertemuan rapat konsultasi dan koordinasi antara pengurus pusat partai dan Dewan Pertimbangan. "Kami membangun sistem demokrasi, keterbukaan, akuntabilitas, dan adanya pola rekrutmen yang melibatkan stakeholder dengan mekanisme bottom up," ujar dia.
Akbar tidak mau menjawab apakah akan ada kompromi antara Dewan Pertimbangan dengan Dewan Pimpinan Pusat tentang pencalonan Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai calon presiden tunggal yang diusung partainya. Dia menyatakan belum pernah melakukan pembicaraan sama sekali ia dengan DPP setelah mengirimkan surat beberapa waktu lalu.
"Ini baru pertama kali kami ketemu setelah surat Dewan Pertimbangan yang dikirim pada 25 April lalu. Kami ingin tahu betul bagaimana sikap DPP terhadap poin-poin yang kami sampaikan," katanya.
Namun dia menyatakan pihaknya akan menjelaskan latar belakang pertimbangan yang sudah disampaikan kepada DPP mengenai pencalonan Ical tersebut. "Tentu kami akan mendengarkan pendapat DPP terhadap apa yang kami sampaikan," katanya.
Surat yang dikirim Dewan Pertimbangan tersebut antara lain mempersoalkan target 10 juta kader dan konsolidasi partai yang jauh dari harapan. Khusus pemilihan calon presiden dari Partai Golkar, Dewan Pertimbangan mengatakan perlu terlebih dahulu ditetapkan sistem, tata cara, dan mekanisme dalam penentuan dan penetapan bakal calon presiden.
Saat itu, Akbar menyatakan yang perlu dilakukan Golkar bukanlah menetapkan calon presiden, tapi menyiapkan mekanisme dan sistem pencalonan presiden yang terstruktur untuk digunakan di setiap pencalonan presiden. Penetapan calon presiden, kata dia, baru bisa dilakukan dalam Rapimnas berikutnya atau pada Rapimnas tahun depan.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
4 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
15 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
23 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
24 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
24 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
25 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
28 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
33 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
33 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
40 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya