TEMPO.CO, Aceh - Realisasi perekonomian Aceh triwulan pertama 2012 tumbuh lambat. Hal ini dipengaruhi masih minimnya realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2012. Kemudian juga karena produksi minyak dan gas bumi (migas) terus menurun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Syeh Suhaimi mengatakan dua hal tersebut menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi Aceh. "Ekonomi Aceh masih sangat bergantung pada realisasi anggaran daerah, juga dengan migas," ujar Syeh Suhaimi di Banda Aceh, Senin, 7 Mei 2012.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan pertama 2012 hanya tumbuh sebesar 0,83 persen. Pertumbuhan disumbangkan dari sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 6,10 persen. Diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi 3,39 persen dan sektor pertanian sebesar 2,57 persen.
"Sektor keuangan yang meningkat pesat karena bergairahnya kredit perbankan seiring masih tingginya tingkat konsumsi dan kebutuhan modal usaha," ujar Suhaimi.
Sektor yang turun pertumbuhannya adalah pertambangan dan penggalian sebesar -1,49 persen serta sektor industri pengolahan -0,30 persen.
Pertumbuhan negatif pada sektor pertambangan dan penggalian ini disebabkan menurunnya produksi migas, yang merupakan penyumbang terbesar pada sektor penggalian. Selanjutnya sektor bangunan juga mengalami penurunan sebesar -3,68 persen bersama sektor jasa-jasa lainnya sebesar -1,79 persen.
ADI WARSIDI
Berita terkait
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
2 hari lalu
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca SelengkapnyaHadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja
4 hari lalu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
4 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global
8 hari lalu
Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.
Baca SelengkapnyaPasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter
8 hari lalu
BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
9 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaRektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
10 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaDi Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan
12 hari lalu
Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen
12 hari lalu
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaEkonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
15 hari lalu
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.
Baca Selengkapnya