Puluhan Hiu Dibantai di Raja Ampat  

Reporter

Editor

Senin, 7 Mei 2012 12:10 WIB

Ikan hiu

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ekor hiu ditemukan mati mengenaskan di kawasan konservasi perairan Raja Ampat, Papua Barat. Tim patroli gabungan menyita barang bukti berupa puluhan sirip dan bangkai hiu yang diperkirakan bernilai Rp 1,5 miliar.

Sebanyak 33 nelayan yang membantai hiu-hiu tersebut sempat ditangkap oleh tim patroli gabungan. Namun, sayangnya para nelayan yang kerap melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah konservasi perairan Raja Ampat itu melarikan diri.

"Penangkapan ikan secara ilegal di kawasan konservasi hiu Raja Ampat merupakan kejadian yang sangat kami sesalkan," kata Direktur Eksekutif Conservation International Indonesia, Ketut Sarjana Putra, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Senin, 7 Mei 2012.

Menurut Ketut, tindakan ilegal para nelayan dapat merusak proses peremajaan hiu di kawasan konservasi. Pembantaian puluhan hiu juga merugikan masyarakat lokal karena mengurangi ketersediaan ikan hiu yang bernilai ekonomi tinggi bagi mereka.

Pembantaian puluhan hiu spesies whitetip shark ini diketahui pada hari Senin, 30 April 2012 saat tim patroli gabungan memergoki aktivitas ilegal kapal penangkap ikan di sekitar Pulau Sayang dan Pulau Piai yang ada di dalam Kawasan Konservasi Perairan Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat.

Berdasarkan adat, kawasan ini dimiliki secara turun-temurun oleh suku Kawe. Sejak empat tahun lalu secara adat suku Kawe telah menyatakan area seluas 155 ribu hektare di Wayag dan Sayang tertutup untuk kegiatan penangkapan ikan.

Kawasan tertutup ini dipantau secara rutin selama 24 jam secara bergantian oleh anggota masyarakat adat Kawe. Penutupan dilakukan untuk membangun bank ikan bagi perairan sekitar yang merupakan sumber mata pencarian masyarakat untuk menangkap ikan.

Tokoh adat dan masyarakat Raja Ampat, Hengky Gaman, mengecam kejadian ini dan meminta pemerintah mengambil tindakan tegas. "Pemerintah harus memberikan hukuman berat kepada nelayan ilegal karena mereka telah mencuri di wilayah yang selama ini kami lindungi," ujar dia.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya