Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menerima keris yang diberikan oleh H. Abdul Samad Sulaiman, ketua DPD Kasel dan Sultan Khairul shaleh (kesultanan banjar) untuk maju dalam bursa capres 2014 di rumahnya di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/5). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono berharap Ketua Forum Komunikasi Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golkar Banda Aceh, Muntasir Hamid, mengurungkan niatnya untuk melaporkan Ketua Umum Aburizal Bakrie ke polisi. Kata "habis minum" yang diucapkan Ical beberapa hari lalu dirasa Agung hanya sebagai senda gurau dan tanpa ada maksud menghina kepada Muntasir.
“Saya kira itu cuma senda gurau saja. Saya tidak melihat itu sebagai sesuatu yang serius. Mungkin Pak Ical juga tidak sengaja mengatakan itu,” kata dia di kantor Kepresidenan di Jakarta usai rapat kabinet terbatas bidang ekonomi, Kamis, 3 Mei 2012.
Politikus yang sedang menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini menyatakan arti minum yang disebut Ical juga tidak jelas. Maka, tidak secara otomatis bisa dianggap sebagai tindakan merendahkan. “Saya bolak-balik, minum itu minum apa? Air putih? Kopi? Bir? Tidak jelas. Minum itu, kan, tidak menjelaskan,” kata dia.
Agung optimistis nantinya akan ada penjelasan dari Ical atas ucapan tersebut. "Tentu akan dijelaskan. Tidak ada maksud seperti itu (merendahkan)," kata dia.
Apalagi, kata Agung, tindakan membawa kasus ini ke polisi atau pengadilan berpotensi menyebabkan perpecahan internal di tubuh partai berlambang pohon beringin ini. "Lagipula itu bukan dari pidato. Bisa saja "minum" itu minum kopi," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Forum Silaturahmi DPD II Partai Golkar Muntasir Hamid meminta Aburizal Bakrie mencabut pernyataan yang menuding ia sedang mabuk ketika menentang diadakannya percepatan Rapat Pimpinan Nasional Khusus Partai Golkar. Muntasir bahkan menuding Ical sedang mabuk kekuasaan.
"Pernyataan Pak Ical itu naif sekali. Mungkin sebaliknya dia yang sedang mabuk. Mabuk kekuasaan," ujarnya kepada Tempo, Sabtu 28 April 2012.
Partai Golkar rencananya akan menggelar rapimnassus pada awal Juli 2012. Rapimnassus ini untuk mengukuhkan Ical sebagai calon presiden dari partai beringin. Akan tetapi, sejumlah pengurus daerah menentang percepatan rapimnassus.