TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Budi Supriyatna, staf di Dewan Perwakilan Rakyat, sebagai saksi untuk Angelina Patricia Pingkan Sondakh, tersangka kasus suap proyek Wisma Atlet dan proyek Kementerian Pendidikan Nasional.
"Saksi adalah staf Wayan Koster (anggota Fraksi PDI Perjuangan)," kata Kepala Biro Pemberitaan KPK, Priharsa Nugraha, di kantornya, Rabu, 2 Mei 2012.
Menurut Priharsa, Budi datang sekitar pukul 10.00 WIB. Namun ia menolak menyebutkan peran Budi dalam kasus Wisma Atlet. "Itu sudah materi kasus," ujarnya.
Budi diduga menerima uang sebesar Rp 3 miliar dari Permai Grup pada 5 Mei 2010. Menurut Luthfi Ardiansyah, sopir Permai Grup yang menyerahkan uang itu, dua kali ia menyerahkan uang di ruang kerja Koster pada hari itu, masing-masing Rp 3 miliar dan Rp 2 miliar. Penerima kardus berisi Rp 3 miliar adalah pria yang mengaku staf Koster yang berperawakan tinggi.
Luthfi pun mengaku berpapasan dengan Angelina Sondakh beberapa saat setelah meninggalkan ruangan Koster. Luthfi membeberkannya dalam berita acara pemeriksaan di KPK. Permai Grup adalah perusahaan yang dikuasai oleh Muhammmad Nazaruddin, terdakwa kasus suap Rp 4,6 miliar proyek Wisma Atlet yang telah divonis 4 tahun 10 bulan penjara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Koster pernah diperiksa sebagai saksi untuk Nazaruddin. Baik Koster maupun Angelina membantah keterangan Luthfi.
TRI SUHARMAN
Berita terkait
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar
44 menit lalu
Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.
Baca SelengkapnyaOgah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya
2 jam lalu
Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.
Baca SelengkapnyaMobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo
2 jam lalu
Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.
Baca SelengkapnyaKPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma
5 jam lalu
KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.
Baca SelengkapnyaSurati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons
5 jam lalu
PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
10 jam lalu
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL
12 jam lalu
Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSaksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta
12 jam lalu
Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya
18 jam lalu
Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
18 jam lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.
Baca Selengkapnya