TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu legislatif masih dua tahun lagi, tapi Golkar sudah mulai menggarap para juru kampanyenya. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah artis sudah digerilya untuk masuk menjadi calon legislatif (caleg).
"Saat ini kami sedang menyiapkan dua artis untuk jadi anggota Dewan. Kami memang tak akan banyak-banyak, paling hanya dua saja," kata Nurul Arifin, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Mei 2012.
Mereka yang kini tengah dijajaki di antaranya Desy Ratnasari, Artika Sari Devi, Katon Bagaskara, dan Ari Lasso. Keempat artis itu tak hanya populer, tapi juga pintar.
Seperti diketahui, dengan sistem pemilu proporsional terbuka seperti yang disahkan dalam Undang-Undang Pemilu, parpol butuh caleg yang populer atau bermodal besar agar dapat memperoleh banyak suara. Caleg dengan suara terbanyaklah yang dapat masuk ke parlemen.
Nurul menjelaskan para artis harus mengikuti masa transisi selama satu tahun untuk mendapatkan bekal pendidikan politik serta turun ke konstituen. Program itu dimulai sejak 2012 sampai 2013.
Selama satu tahun, artis tersebut tak diperbolehkan bekerja di dunia hiburan. "Besarannya (gaji) di atas Rp 10 juta per bulan. Kalau di bawah itu, terlalu jauh dengan pendapatannya sebagai artis. Dari televisi saja, dia bisa dapat lebih," kata Nurul.
