TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan M. Romahurmuziy mengatakan partainya tak akan menilai sikap Partai Keadilan Sejahtera yang berseberangan dengan anggota koalisi lainnya. Ia menyatakan PKS tentu saja sudah siap dan tahu konsekuensi dari pembelotan itu.
"Sebagai partai politik, PKS pasti sudah memiliki hitungannya sendiri atas sikap-sikap yang telah diambil. Tentu mereka sudah siap dengan segala konsekuensi sebagaimana diungkapkan oleh para pengurusnya di berbagai kesempatan," ujarnya kepada Tempo, Senin, 2 April 2012.
Dalam rapat paripurna soal kenaikan harga BBM Jumat kemarin PKS akhirnya memutuskan secara tegas untuk menolak kenaikan BBM. Sikap ini diambil setelah opsi PKS yang mensyaratkan harga rata-rata minyak harus naik 20 persen dari patokan harga minyak dunia tak dihiraukan anggota koalisi lainnya.
Penolakan PKS ini berseberangan dengan sikap anggota koalisi lainnya. Akibatnya, posisi PKS di koalisi terancam. Sejumlah kader PKS mendesak Presiden SBY memberikan hukuman kepada PKS.
Tak hanya Partai Demokrat, sikap PKS ini juga disebut telah menyakiti partai koalisi. Menurut anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, sikap PKS ini juga menyakiti hati partai koalisi lainnya.
Romi mengatakan, sebagai anggota partai koalisi, PPP tak akan ikut campur soal nasib PKS. Ia mengatakan PPP sepenuhnya menyerahkan kepada Presiden SBY. "PPP tidak dalam posisi mendorong atau menahan PKS dalam koalisi. Kami serahkan sepenuhnya kepada Pak SBY," ujarnya.
PPP, kata dia, juga enggan berkomentar apakah tindakan PKS ini menunjukkan sikap sebagai anggota koalisi atau tidak. Menurut dia, masyarakatlah yang lebih berhak menilai sikap PKS. "Serahkan penilaian itu kepada yang paling berhak, yaitu masyarakat," kata dia lagi.
FEBRIYAN
Berita terkait
Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk
7 hari lalu
Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
24 hari lalu
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaSoal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya
21 Juli 2023
Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAirlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP
5 Juni 2023
Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.
Baca SelengkapnyaPKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga
5 Mei 2023
Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.
Baca SelengkapnyaDua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi
2 Mei 2023
Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?
Baca SelengkapnyaPolitikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok
2 Mei 2023
Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.
Baca SelengkapnyaPAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah
30 April 2023
Bukan hanya jemput bola, Eddy menyebut pihak lain juga berupaya menjangkau PAN untuk berkomunikasi.
Baca SelengkapnyaJokowi Disebut Bakal Kumpulkan Lagi Ketua Umum Partai Koalisi
26 April 2023
Sebelumnya pada 2 April 2023, Jokowi juga sudah bertemu dengan lima ketua umum partai koalisi. Tak mengundang Surya Paloh.
Baca Selengkapnya