Effendi Choirie: DPR Menolak Tank Leopard

Reporter

Editor

Selasa, 6 Maret 2012 19:23 WIB

Tank Leopard. worldwide-military.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pertahanan DPR Effendi Choirie menyatakan, Komisi Pertahanan DPR secara bulat menolak rencana pemerintah membeli tank Leopard dari Belanda. Menurut Gus Choi, Komisi sejak awal sudah menolak rencana pembelian tersebut. “Sampai sekarang kami bulat menolak rencana itu,” kata Effendi di Jakarta, Selasa, 6 Maret 2012.

Namun Gus Choi -panggilan akrab Effendi- mengaku tidak mengetahui perkembangan terakhir sikap-sikap fraksi lainnya soal pengadaan tank Leopard tersebut. Hal itu karena, kata Effendi, Partai Demokrat bisa melobi untuk meluluskan
rencana pembelian main battle tank tersebut. “Tidak tahu kalau Demokrat di belakang melakukan lobi-lobi sendiri,” ujar Gus Choi.

Soal pengadaan alat utama sistem pertahanan, Effendi menekankan agar pemerintah menyesuaikan dengan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, dia menilai harusnya pemerintah mengutakan pengadaan kapal laut untuk menjaga perairan dan pesawat pengintai. “Kita itu tidak punya kapal untuk mengejar pelaku illegal logging atau illegal fishing,” katanya.

Prioritas berikutnya adalah pengadaan kendaraan-kendaraan yang diperuntukan untuk menangani bencana sesuai dengan tugas dari TNI. Misalnya, pesawat Hercules yang bisa mengangkut banyak beban harus dimiliki untuk memberikan bantuan terhadap korban bencana. “Itu saja TNI juga belum punya,” kata Effendi.

TNI, dia melanjutkan, juga harusnya mengutamakan alutsista yang digunakan untuk operasi militer selain perang. Saat ini, Indonesia belum memerlukan peralatan perang canggih karena mahal dan nilai kegunaannya tidak terlalu banyak. Ia yakin, dalam 50 tahun ke depan Indonesia tidak akan terlibat perang. “Jadi tidak perlu yang perawatannya mahal, yang penting berdaya guna tinggi,” kata Gus Choi.

Menurut politisi PKB itu, pembelian alutsista itu bisa menghemat anggaran yang cukup besar. Kapal laut untuk TNI bisa dibuat oleh PT PAL, pesawat udara pengintai bisa dipesan kepada PT Dirgantara Indonesia, dan peralatan non perang bisa diproduksi oleh PT Pindad.

Pemerintah sejak 2011 sudah berencana untuk melakukan modernisasi alutsista Indonesia. Modernisasi itu dilakukan karena teknologi alutsista Indonesia sudah jauh tertinggal dari negara-negara lain, termasuk di kawasan ASEAN. Modernisasi alutsista itu direncanakan pemerintah dengan membeli tank Leopard untuk TNI AD, kapal selam silent-killer untuk TNI AL, dan pesawat Sukhoi untuk TNI AU.

DIMAS SIREGAR

Berita terkait

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

8 Januari 2024

SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya

Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

12 September 2019

Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

Drone CH4 masuk dalam pengadaan pada rencana strategis (Renstra) TNI Tahap II.

Baca Selengkapnya

Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI

10 Januari 2018

Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI

TNI juga memesan sembilan alutsista lainnya yakni pesawat Cassa NC-212i, tujuh helikopter Caracal, enam helikopter serang, empat pesawat AKS Peter.

Baca Selengkapnya

TNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam

9 Januari 2018

TNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam

TNI mendapat alutsista baru berupa 3 heli serang, 2 unit heli anti kapal selam, dan satu unit pesawat CN235 MPA. Alutsista ini buatan PT DI.

Baca Selengkapnya

TNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri

21 Desember 2017

TNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri

Ada beberapa aspek dalam penyediaan alutsista yang harus diperkuat TNI Angkatan Darat guna memenuhi Minimum Essential Force pada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik

25 Oktober 2017

Ketua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan harus ada dukungan politik untuk industri senjata PT Pindad. Sebisa mungkin TNI-Polri pakai produk Pindad.

Baca Selengkapnya