TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Tamsil Linrung, kembali disebut memperoleh jatah fee dari proyek Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Transmigrasi. Kali ini yang menyebutnya adalah I Nyoman Suisnaya, terdakwa dalam kasus tersebut.
Sekretaris Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu menyatakan pernah mendengar pembahasan dari Sindu Malik Pribadi dan Iskandar Pasajo alias Acos, orang yang mengaku konsultan Badan Anggaran DPR, bahwa fee proyek PPID bakal diserahkan kepada Tamsil.
"Sebanyak 5 persen untuk Banggar yang mereka sebut Pak Tamsil," kata dia saat bersaksi untuk Dadong Irbarelawan, terdakwa dalam kasus tersebut di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jumat 2 Maret.
Ia juga mengatakan Sindu dan Acos mengaku diperintah Tamsil agar tawar menawar jumlah fee dengan pengusaha Dharnawati, terdakwa dalam kasus yang sama. Dharnawati meminta agar fee yang jumlah totalnya 10 persen dari proyek diturunkan menjadi 8 persen. "Di situ saling nego," ujar dia.
Nyoman juga menyebut ada duit Rp 19 miliar dari 15 kabupaten yang sudah mengalir ke Badan Anggaran DPR. Namun ia tak tahu duit itu dari siapa dan diterima oleh siapa.
"Saya hanya mengetahui itu dari Sindu dan Acos."
Ali Mudhori, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa yang juga bersaksi dalam kasus itu juga menyatakan bahwa Tamsil pernah menggelar pertemuan dengan pejabat Kementerian Tenaga Kerja di Hotel Crown Plaza. Mereka diantaranya adalah
mantan Dirjen Pembinaan dan pengembangan masyarakat Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja Djoko Sidik Pramono dan DirjenDepartemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Harry Hariawan.
Dalam pertemuan itu, kata Ali, Tamsil memperkenalkan Sindu Malik dan Acos sebagai orang kepercayaannya. "Sebelumnya keduanya kan mengaku-ngaku," kata dia.
Namun Ali membantah isi berita acara pemeriksaannya sendiri yang menyebut ada seseorang yang menyebut Tamsil harus diberi uang terima kasih. Jaksa Muhibuddin menganggap bantahan Ali tak masuk akal karena pernyataan itu diungkapkan pada tigaq pertemuan. "Anda bisa dijerat keterangan palsu," kata Jaksa Muhibuddin. Ali hanya diam.
Tamsil pernah membatah terlibat kasus korupsi ini. Namun ia pernah pula mengakui ikut berupaya meloloskan dana beberapa daerah di Badan Anggaran DPR.
TRI SUHARMAN
Berita terkait
Lelang Barang KPK Sitaan Hasil Gratifikasi, Begini Syarat dan Cara Mengikuti Lelangnya
18 Desember 2023
KPK menggelar lelang atas barang sitaan hasil gratifikasi dalam Hakordia 2023. Begini tata cara dan syarat mengikuti lelangnya.
Baca SelengkapnyaMomentum Hakordia, Ahli Hukum Nilai Kejagung Kurang Greget Tangani Kasus Korupsi
13 Desember 2023
Ahli Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menilai kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) khususnya dalam pemberantasan korupsi kurang greget.
Baca SelengkapnyaMomentum Hakordia, Pengamat Nilai Penanganan Kasus Korupsi oleh Polri Masih Mengecewakan
13 Desember 2023
Herdiansyah Hamzah menulai kinerja Polri dalam pemberantasan korupsi yang masih mengecewakan publik jika dilihat secara kualitatif.
Baca SelengkapnyaKPK Beri Skor 95,75 untuk Pencegahan Korupsi di DKI, Heru Budi: Kita Sudah di Zona Tertinggi
12 Desember 2023
Ini tentang aplikasi yang dikembangkan oleh KPK untuk memantau capaian kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Firli Bahuri Diundang ke Hari Antikorupsi Sedunia, tapi Tak Hadir
12 Desember 2023
KPK mengatakan telah mengundang semua insan KPK melalui email kantor, termasuk kepada Ketua nonaktif Firli Bahuri. Tapi Firli tak hadir.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan
12 Desember 2023
Presiden Jokowi meminta DPR segera membahas dan menyelesaikan RUU Perampasan Aset. Mekanisme untuk pengembalian kerugian negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Banyak Pejabat Ditangkap tapi Tak Hentikan Korupsi di Indonesia
12 Desember 2023
Presiden Jokowi mengatakan sudah terlalu banyak pejabat Indonesia yang ditangkap dan dipenjarakan karena korupsi.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Nawawi Pomolango Sebut Butuh Sinergi untuk Berantas Korupsi
12 Desember 2023
Nawawi Pomolango mengatakan, sinergi gerak dari seluruh elemen bangsa harus kembali dipimpin untuk melakukan pemberantasan korupsi bisa bergerak maju.
Baca SelengkapnyaHari Antikorupsi Sedunia, Saut Situmorang Minta Independensi KPK Dikembalikan
12 Desember 2023
Saut Situmorang mengatakan hal yang perlu direfleksikan KPK di Hari Antikorupsi, seperti mengembalikan independensi KPK.
Baca SelengkapnyaHari Antikorupsi Sedunia Diperingati Tiap 9 Desember, Ketika Dunia Sadar Harus Perangi Korupsi
9 Desember 2023
Tiap 9 Desember masyarakat internasional memperingati Hari Antikorupsi Sedunia. Begini asal mula dicetuskan PBB.
Baca Selengkapnya