Kecewa Vonis Hakim, Warga Sumenep Sebar 3 Karung Ular

Reporter

Editor

Selasa, 7 Februari 2012 19:07 WIB

Viper liang (Agkistrodon contortrix). Foto: wikipedia.org

TEMPO.CO, Sumenep - Mohammad Amin benar-benar nekat. Warga Desa Sumber Nangka, Kecamatan Arjasa, kabupaten Sumenep ini nekat melepas puluhan ekor ular min berbisa dalam tiga buah karung di gedung Pengadilan Negeri Sumenep, Selasa 7 Februari 2012.

Amin melepas puluhan ular itu dibantu dua pawing yang sengaja dibawanya. Akibat aksinya, pegawai PN Sumenep berhamburan keluar gedung pengadilan karena takut digigit ular. Sedangkan Amin ditangkap polisi untuk dimintai keterangan.

Amin mengaku aksi itu dilakukan gara-gara kesal karena kasus sengketa lahan Sekolah Dasar Negeri Duko I di Kecamatan Arjasa antara dirinya sebagai ahli waris penggugat, dan Pemkab Sumenep sebagai tergugat tiba-tiba diputus majelis hakim tanpa dihadiri dirinya atau pengacaranya. “Ini tidak adil, hukum hanya menyentuh masyarakat kecil,” katanya, Selasa 7 Januari 2012.

Menurut Amin aksinya bukan untuk mencelakai orang. Dia hanya ingin membasmi “tikus-tikus” yang banyak menghuni gedung PN Sumenep dan hanya bisa dimusnahkan dengan ular berbisa. “Terakhir saya datang masih pembacaan kesimpulan, tiba-tiba saya sudah dapat salinan putusan yang memenangkan Pemkab,” ujarnya dengan kesal.

Setelah Amin diamankan polisi, puluhan pegawai PN Sumenep kemudian menangkap puluhan ular itu dan dimasukkan ke dalam karung. Ular-ular dibawa ke markas Polresta Sumenep sebagai barang bukti.

Kasus ini sendiri bermula tahun 2009 lalu. Amin tiba-tiba menyegel gedung SDN Duko I. Dia beralasan penyegelan itu dilakukan karena tanah seluas 2500 m2 yang dibangun SDN Duko adalah milik keluarganya dan pemkab hanya meminjam. “Sudah 35 tahun tanah saya dipakai, tapi kami tak pernah dapat ganti rugi, makanya saya menuntut sekarang” ungkapnya.

MUSTHOFA BISRI

Berita lain:
Warga Dihebohkan Temuan Ular Melahirkan 50 Anak
Ada Charles Dickens di Google Doodle
Video Kekerasan Remaja Putri Beredar di Bali
Ramadhan Pohan: Pemilu Sekarang, Demokrat Modar!
Doa Anas Terpanjat di Makam Luar Batang
Status Puteri Indonesia Angie Terancam Dicopot
Chenchya Terima Kado 3 Helai Rambut Nabi Muhammad





Berita terkait

Tradisi Musik Obrog-obrog untuk Persiapan Sahur

13 April 2023

Tradisi Musik Obrog-obrog untuk Persiapan Sahur

Tradisi memainkan musik ramai-ramai guna membangunkan penduduk untuk persiapan sahur ada bermacam-macam di berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Uskup Agung Jakarta Ingatkan Umat Katolik Banyak Mafia di Indonesia

25 Desember 2022

Uskup Agung Jakarta Ingatkan Umat Katolik Banyak Mafia di Indonesia

Menurut Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo banyak mafia di Indonesia, seperti mafia hukum, mafia peradilan, hingga mafia daging sapi

Baca Selengkapnya

Hakim Agung Kena OTT KPK, Adanya Mafia Peradilan Tak Lagi Samar-samar?

25 September 2022

Hakim Agung Kena OTT KPK, Adanya Mafia Peradilan Tak Lagi Samar-samar?

Hakim Agung Dimyati ditetapkan sebagai tersangka bersama 9 orang lainnya dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara KSP Intidana.

Baca Selengkapnya

Bantah Ada Mafia Peradilan di Indonesia, Calon Hakim Agung Singgung Film Italia

20 September 2021

Bantah Ada Mafia Peradilan di Indonesia, Calon Hakim Agung Singgung Film Italia

Calon hakim agung Dwiarso Budi Santiarto menilai istilah mafia peradilan tak tepat digunakan.

Baca Selengkapnya

Arsul Sani Minta KPK Dalami Kasus Nurhadi Usut Mafia Peradilan

2 Juni 2020

Arsul Sani Minta KPK Dalami Kasus Nurhadi Usut Mafia Peradilan

Arsul Sani menyarankan KPK mempertimbangkan keringanan tuntutan hukum jika Nurhadi mau bekerja sama mengungkap kasus yang lebih besar.

Baca Selengkapnya

Kasus Nurhadi Disebut Bisa Jadi Pintu Masuk Usut Mafia Peradilan

2 Juni 2020

Kasus Nurhadi Disebut Bisa Jadi Pintu Masuk Usut Mafia Peradilan

Tertangkapnya Nurhadi, kata Rizqi, juga menjadi momen menata ruang peradilan sebagai pilar penegakkan hukum.

Baca Selengkapnya

YLBHI Sebut Kebijakan MA Larang Rekam Persidangan Suburkan Mafia

27 Februari 2020

YLBHI Sebut Kebijakan MA Larang Rekam Persidangan Suburkan Mafia

YLBHI mengkritik langkah Mahkamah Agung yang menerbitkan aturan larangan merekam atau memfoto persidangan. Menyuburkan mafia peradilan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Yakin Mafia Peradilan Bisa Diberantas

27 Februari 2019

Jokowi Yakin Mafia Peradilan Bisa Diberantas

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meyakini berbagai stigma negatif terhadap peradilan Indonesia dapat segera dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Independensi Hakim dan Peradilan Modern

5 Desember 2016

Independensi Hakim dan Peradilan Modern

Binsar M. Gultom, dosen pascasarjana Universitas Esa Unggul Jakarta, menulis artikel "Membagi Kekuasaan Kehakiman" di Koran Tempo pekan lalu mengenai Rancangan Undang-Undang Jabatan

Baca Selengkapnya

Nurhadi Mundur, KPP: Momentum MA untuk Bersih-bersih  

4 Agustus 2016

Nurhadi Mundur, KPP: Momentum MA untuk Bersih-bersih  

Koalisi Pemantau Peradilan menilai, pengunduran diri Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi menjadi momentum untuk mereformasi MA.

Baca Selengkapnya