TEMPO Interaktif, Sampang - Ulama dan tokoh masyarakat Islam Sunni di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, sepakat tidak lagi mengganggu ketenangan warga syiah di Dusun Nangkernang.
Mereka juga telah mengirim surat kepada Kepolisian Resor Sampang agar segera menarik pasukannya dari dusun tersebut. “Kami menjamin ketenteraman warga Syiah. Kasihan polisi harus menjaga kampung yang sebenarnya tidak ada masalah,” kata Ustad Roisul Hukama’, salah seorang ulama Sunni di Nangkernang, kepada Tempo, Senin, 23 januari 2012.
Namun, lanjut Rois, kesepakatan tersebut masih disertai syarat, yakni pimpinan Syiah Sampang, Ustad Tajul Muluk, beserta Ustad Iklil Almilal, Ustad Syaiful Ulum, dan Alimullah tidak lagi menampakkan diri di Nangkernang. “Mereka merupakan sumber masalah selama ini,” ujarnya.
Menurut Rois, empat pentolan Islam Syiah itu, yang tak lain tiga di antaranya merupakan saudara kandung dan ipar Rois, sampai kapan pun tidak diperbolehkan menginjakkan kaki di Dusun Nangkernang.
Beberapa waktu lalu, kata dia, situasi di dusun itu kembali menegang lantaran warga Sunni hanya ingin mengusir Ustad Syaiful yang nekat kembali ke Nangkernang. “Kami tidak ada masalah dengan warga Syiah. Mereka hanya korban Tajul,” ujarnya.
Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Sampang, Komisaris Danuri, menyatakan situasi di Nangkernang sangat kondusif. Tokoh masyarakat di Nangkernang sudah menyerahkan puluhan jenis senjata tajam kepada polisi sebagai tanda tidak ada lagi pertikaian. “Tapi kami belum akan menarik pasukan dari sana,” ujarnya.
Sementara itu pimpinan Syiah Sampang, Ustad Tajul Muluk, yang kini mengungsi ke Malang belum dapat dimintai konfirmasi.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya