TEMPO, CO, Yogyakarta - Kerabat Keraton Yogyakarta GBPH Prabukusumo mengatakan, saat ini terlihat gerakan mendukung penetapan Sultan sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tataran masyarakat, gerakan ini makin solid. “Salah satunya terbentuknya Senopati Mataram,” ujar adik tiri Sultan Hamengku Buwono X ini, Jumat 20 Januari 2012.
Senopati Mataram merupakan elemen baru dalam jajaran pendukung penetapan Sultan sebagai gubernur. Aksi ini menyusul berlarut-larutnya polemik jabatan Gubernur Yogyakarta apakah akan dipilih atau ditetapkan. Pilihan penetapan merupakan keistimewaan provinsi ini.
Dia mengatakan, Senopati Mataram merupakan gerakan berani mati pendukung keistimewaan Yogyakarta. “Tapi dengan kami (Keraton) tak ada hubungan komando. Itu inisiatif masyarakat karena sudah terlalu jengkel dengan janji pemerintah,” kata dia kepada Tempo.
Menurut Prabukusumo, saat ini ada 3000 orang anggota Senopati Mataram. “Senopati Mataram, jadi wadah baru setelah Kotikam,” ujar bekas Ketua Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Yogyakarta pada masa rezim Orde Baru ini.
Dia menjelaskan, Senopati Mataram adalah elemen yang sebagian besar merupakan anggota yang tersisa dari organisasi Komando Inti Keamanan, underbow Partai Golkar yang terbentuk pada 1976.