TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Property Watch (IPW) menilai proyek pembangunan ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR berlebihan. Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda mengatakan pembangunan sebuah ruang rapat paling seharusnya tidak sampai Rp 20,3 miliar.
“Lebih baik uang proyek itu untuk memberikan subsidi kepada rakyat dalam bentuk lain, dan untuk mensejahterakan rakyat,” kata Ali ketika dihubungi Tempo, 17 Januari 2012.
Menurut dia, pembangunan sebuah ruang rapat untuk kategori sedang, dia memperkirakan hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 3-5 juta per meter perseginya, sedangkan untuk kategori mewah, biaya yang diperlukan sekitar 5 juta per meter perseginya.
“Kalau nilainya sampai ratusan juta apalagi miliaran rupiah, pasti ada mark-up atau spesifikasi interior di dalamnya sangat mahal,” tuturnya.
Dia juga menyayangkan sikap DPR yang membangun ruang rapat itu dengan alat interior yang diimpor. Karena itulah, dia meragukan keberpihakan anggota dewan terhadap rakyat. “Ini tidak bijaksana, seharusnya spesifikasi ruangan dan interior di dalamnya yang sederhana, yang penting fungsinya,” kata dia.
Berdasarkan data yang dimiliki FITRA, anggaran pembangunan ruang rapat itu terbagi menjadi beberapa keperluan. Di antaranya untuk konsultasi perencanaan yang tendernya dimenangi PT Guba Laras, nilainya Rp 565,5 juta. Lalu untuk keperluan pelaksanaan konsultasi pengawas yang dimenangi PT Jagat Ona Semesta senilai Rp 234,3 juta, dan pelaksana pekerjaan oleh PT PP (Pembangunan Perumahan) senilai Rp 20 miliar.
ROSALINA
Berita terkait
KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR
14 hari lalu
Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas
Baca SelengkapnyaKetua Banggar DPR: Ini Saat yang Tepat untuk Polri Berbenah
15 Oktober 2022
Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah mengatakan, ini saat yang tepat untuk Polri berbenah setelah serangkaian peristiwa yang terjadi.
Baca SelengkapnyaDPR dan Sri Mulyani Sepakat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di RAPBN 2021
11 September 2020
Badan Anggaran DPR dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyepakati asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen pada 2021.
Baca SelengkapnyaBadan Anggaran DPR Tegaskan Dukung Perpu Covid-19
4 Mei 2020
Badan Anggaran DPR menegaskan mereka mendukung Perpu Covid-19.
Baca SelengkapnyaDPR Bentuk Alat Kelengkapan Dewan, Berikut Peta Incaran Partai
9 Oktober 2019
PDIP dan Golkar memginginkan Komisi XI yang membidangi keuangan atau Badan Anggaran DPR.
Baca Selengkapnya2020, Belanja Pemerintah Pusat Disepakati Naik Jadi 1.683,47 T
11 September 2019
Rapat yang dihadiri Kementerian Keuangan dan Badan Anggaran DPR kemarin sepakat untuk menaikkan pagu anggaran belanja pemerintah pusat tahun 2020.
Baca SelengkapnyaRancangan APBN 2019 Disepakati, Ini Detailnya
11 Juli 2018
Pemerintah dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui asumsi makro di Rancangan APBN 2019 dan target pembangunan tahun depan.
Baca Selengkapnya3 Komisi Belum Lapor ke Banggar, Pembahasan APBN 2018 Ditunda
23 Oktober 2017
Badan Anggaran (Banggar) DPR menunda pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dan DPR Sepakati Perubahan R-APBN 2018
4 Oktober 2017
Sri Mulyani menyatakan terdapat beberapa perubahan dalam RAPBN 2018 terutama asumsi dasar makro.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Kembalikan Duit Rp 1 Miliar, KPK: Sisanya Ditelusuri
7 April 2017
Duit Rp 1 miliar diduga ada kaitan dengan kasus korupsi di Direktorat Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi.
Baca Selengkapnya