Kontrak Pembelian Kapal Selam Korea Segera Diteken  

Reporter

Editor

Selasa, 17 Januari 2012 08:24 WIB

Personil TNI AL melihat KRI Dewaruci dari atas KRI Makassar sesaat sebelum upacara pelepasan perjalanan muhibah KRI Dewaruci di Dermaga Ujung, Markas Komando Armada Timur, Surabaya, Minggu (01/15). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembelian tiga unit kapal selam Korea Selatan kini memasuki tahap penandatanganan kontrak. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengatakan, meski tidak bergaung seperti rencana pembelian tank Leopard, pembelian kapal selam buatan Daewoo Shipbuilding Marine Engineering (DSME) tetap berjalan.

Menurut Soeparno, pembelian kapal selam memang tidak perlu dibeberkan terlalu rinci kepada publik. "Kapal selam itu silent killer. Jadi jangan tanya-tanya terus, karena kapal selam itu senjata rahasia," ujar Soeparno, Senin, 16 Januari 2012.

Pengadaan kapal selam asal Korea akan memakan biaya US$ 1,08 miliar atau sekitar Rp 10 triliun. Dana pembayarannya dialokasikan dari anggaran 2010-2014.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto mengatakan pengadaan kapal selam ini akan menerapkan cara transfer teknologi. "Dari tiga kapal yang akan didapatkan, kami akan menyerap teknologinya secara bertahap," ujar Eris.

Eris menjelaskan, pada pengadaan kapal pertama, Indonesia akan mengirimkan tim untuk mempelajari seluk-beluk kapal. Selanjutnya, pada kapal kedua, Indonesia akan terlibat dengan ahli untuk mengerjakan kapal. Adapun kapal terakhir pengerjaannya akan berlangsung di Indonesia dengan supervisi dari Korea. "Saat ini kami sedang menyediakan sumber daya manusianya," ujar dia.

Tim yang akan dikirim ke Korea tidak hanya berasal dari PT PAL. Pemerintah juga akan melibatkan ahli perkapalan dari perguruan tinggi, Kementerian Riset dan Teknologi, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Eris menambahkan, belanja alat utama sistem senjata (alutsista) untuk TNI AL tidak berhenti pada pembelian kapal selam. Angkatan Laut juga akan mengadakan kapal cepat patroli laut, Sea Rider, Hydro Oceanic, kapal-kapal administrasi seperti kapal angkut tank, kapal minyak, serta kapal selam. "Kapal latih pengganti KRI Dewa Rutji juga akan disiapkan," kata Eris.

EZTHER LASTANIA

Berita terkait

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

21 Januari 2024

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

Bamsoet menegaskan peran Front Keadilan Pemuda dan Pemudi Indonesia (FKPPI) sebagai bagian integral dari bela negara, yang harus mampu menjaga kelancaran Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan

19 Desember 2023

Hari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan

Ditetapkannya Hari Bela Negara tak bisa dipisahkan dari peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden Indonesia saat PDRI.

Baca Selengkapnya

SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?

19 Desember 2023

SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?

Peringatan Hari Bela Negara ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono untuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia pada 19 Desember 1948

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan

1 Agustus 2023

Bamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan

Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, dan sumber etika moral memberikan nafas sekaligus arah tujuan dalam upaya bela negara

Baca Selengkapnya

UGM Gelar Pelatihan Bela Negara, Apa Saja yang Dipelajari?

7 Desember 2022

UGM Gelar Pelatihan Bela Negara, Apa Saja yang Dipelajari?

Bela negara dari UGM ini diikuti oleh mahasiswa afirmasi asal Papua dan Papua Barat yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi sekitar DIY.

Baca Selengkapnya

Rektor: UI Siap Jalankan Program Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara

3 Desember 2022

Rektor: UI Siap Jalankan Program Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara

Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menyatakan kesiapannya dalam menjalankan program yang diluncurkan pemerintah itu.

Baca Selengkapnya

9 Negara yang Memberlakukan Bela Negara Pasca-Perang Dunia II

28 September 2022

9 Negara yang Memberlakukan Bela Negara Pasca-Perang Dunia II

Yang teranyar adalah bela negara ala Presiden Putin, rakyat diminta terlibat dalam perang menyerang Ukraina. Perintah ini banyak ditolak warga.

Baca Selengkapnya

Bela Negara dalam Berbagai Spektrum, di Antaranya Wajib Militer Ala Putin

28 September 2022

Bela Negara dalam Berbagai Spektrum, di Antaranya Wajib Militer Ala Putin

Bela negara dalam spektrum keras, dapat dilakukan dengan cara melindungi negara dari ancaman musuh bersenjata di medan pertempuran.

Baca Selengkapnya

4 Pandangan tentang Komponen Cadangan atau Komcad TNI

10 September 2022

4 Pandangan tentang Komponen Cadangan atau Komcad TNI

keberadaan ASN dalam Komcad berguna untuk meningkatkan kualitas Komponen Cadangan

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Bela Negara Tanggung Jawab Seluruh WNI

6 September 2022

Bamsoet: Bela Negara Tanggung Jawab Seluruh WNI

Bela negara bukan sekadar siap angkat senjata. Bela negara termasuk mengatasi ancaman ideologi yang menyuburkan intoleransi, separatis, dan pemahaman religi yang dangkal.

Baca Selengkapnya