Benarkah Faisal Diamuk Warga Soal Kotak Amal?  

Reporter

Editor

Kamis, 12 Januari 2012 23:18 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, SIJUNJUNG - Benarkah Faisal mencuri kotak amal Masjid? Apa benar warga sempat menganiaya Faisal sebelum akhirnya dibawa ke Polsek Sijunjung? Warga Jorong Koto Tangah Nagari Pematang Panjang membantah ada peristiwa amuk warga saat penangkapan Faisal. "Hanya tamparan kecil sekitar empat kali, karena awalnya dia tak mengaku," kata Desriman, 24 tahun, warga yang pertama kali menangkap Faisal.

Desriman mengaku pertama kali melihat Faisal saat anak 15 tahun itu sedang sholat Masjid Nurul Yakin. Menurutnya Faisal memiliki ciri-ciri mirip pelaku pencuri uang di kotak infak Surau Irsyanuddin. Yaitu, rambut pirang, jaket merah, celana pensil, dan mengendarai sepeda motor tanpa no pol. Karena itu Desriman menangkap Faisal dan mempertemukannya dengan Mukhsin, 35 tahun, warga yang mengetahui jelas ciri-ciri pencuri di Surau itu. Dan Mukhsin membenarkan bahwa anak yang dibawa Desriman itu adalah pelakunya.

Saat diperiksa oleh warga, Faisal sempat tidak mengaku sehingga dibawa ke ruang pengaman FKPM yang berlokasi di kantor Wali Nagari Pematang Panjang. Warga menginterograsi dan menggeledahnya. "Kami menemukan dua alat. Lurus dan bengkok. Bukan kunci T," ujar Desriman.

Setelah beberapa lama diinterogasi warga, akhirnya Faisal mengaku telah mencuri kotak amal masjid. Warga membantah interograsi dilakukan dengan cara kekerasan dan menyiksa Faisal.
Kami bertanya kepadanya baik-baik, kata Ninan, 36 tahun, salah satu warga. Kami kasihan karena dia masih kecil, kami minta dia mengaku secara baik. Kami sempat memberinya rokok dansegelas air, saat menginterogasinya. Jadi tidak ada kekerasan oleh warga.

Setelah Faisal mengaku, Wali Nagari Pematang Panjang selanjutnya melapor ke Polsek Sijunjung. Beberapa aparat kepolisian datang dan membawa Faisal ke Markas Polsek Sijunjung dengan diiringi warga.
Saat sampai di Markas Polsek Sijunjung kekerasan polisi terhadap Faisal dimulai. Desriman yang juga ikut mengantar mengaku melihat langsung perlakuan kasar polisi terhadap Faisal. "Saya melihat Faisal ditendangi dadanya oleh polisi," ujarnya.

Bahkan usai interogasi kekerasan polisi terus berlangsung di ruang tahanan. "Saya mendengar jeritan kesakitan Faisal," imbuhnya.

Tak lama usai menangkap Faisal, polisi menangkap Budri. Pada 28 Desember kedua adik-kakak itu ditemukan tewas tergantung di kamar mandi tahanan. Polisi mengatakan keduanya tewas gantung diri. Namun keluarga korban menduga mereka berdua tewas karena siksaan polisi.

ANDRI FARUQI
Berita Terkait
Keluarga Faisal dan Budri Melapor ke Bareskrim
Komnas Menduga Ada Pelanggaran HAM di Kasus Sijunjung
Hasil Otopsi: Kakak Adik di Sijunjung Tak Bunuh Diri
Bunuh Diri Kakak-Adik di Tahanan Diragukan
Ada Memar di Jasad Kakak-Adik Gantung Diri
Polisi Tak Kompak Soal Kematian Anak Gantung Diri



Berita terkait

Jaksa Agung Ingatkan Keadilan Restoratif Rawan Disalahgunakan

6 Oktober 2021

Jaksa Agung Ingatkan Keadilan Restoratif Rawan Disalahgunakan

Jaksa Agung menjelaskan, penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif merupakan terobosan hukum yang diakui dan banyak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Dituduh Palsukan Dokumen, Nenek 93 Tahun Ini Terancam Dibui 7 Tahun

11 Agustus 2015

Dituduh Palsukan Dokumen, Nenek 93 Tahun Ini Terancam Dibui 7 Tahun

Nenek Oyoh memilih tertunduk lesu, ketika Jaksa Mumuh membacakan dakwaan, atas tuduhan pemalsuan surat tanah yang kini menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Ibu Susui Bayi di Penjara Ini Diduga Korban Rekayasa Kasus  

10 Juni 2015

Ibu Susui Bayi di Penjara Ini Diduga Korban Rekayasa Kasus  

Heri menduga kasus yang menimpa istri dan anaknya penuh rekayasa.

Baca Selengkapnya

Nenek Asyani Titip Surat ke Jokowi: Tolong Saya, Pak...  

14 April 2015

Nenek Asyani Titip Surat ke Jokowi: Tolong Saya, Pak...  

Menteri Yohana datang secara khusus ke Kabupaten Situbondo,
Selasa, 14 April 2015 untuk menemui Asyani.

Baca Selengkapnya

Nenek Asyani Jalani Sidang Kelima

19 Maret 2015

Nenek Asyani Jalani Sidang Kelima

Sang nenek berusia 63 tahun itu mengatakan terpaksa datang ke
pengadilan meski kondisinya belum sehat.

Baca Selengkapnya

Melankoli Komunal

23 Februari 2015

Melankoli Komunal

Tentang hzn ini sama dengan gagasan yang dikemukakan dalam The Anatomy of Melancholy, buku Richard Burton yang penuh dengan teka-teki filosofi tetapi menghibur dari awal abad ke-17.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Makassar Sahkan Sri Jadi Lelaki

2 September 2014

Pengadilan Makassar Sahkan Sri Jadi Lelaki

Meski Sri telah resmi berganti status kelamin, namun namanya belum berubah lantaran tidak mengajukan permohonan pergantian nama.

Baca Selengkapnya

Hakim Gowa Vonis Bebas Pencuri Rumput  

25 September 2013

Hakim Gowa Vonis Bebas Pencuri Rumput  

Tanaman Lantebung itu dicabuti para terdakwa karena tumbuh di lahan perkebunan yang belum diketahui pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Holcim Yakin Buruhnya Memang Bersalah

13 Juli 2013

Holcim Yakin Buruhnya Memang Bersalah

Ada berita acara pemeriksaan dimana Samuri mengakui sudah mencuri benda milik perusahaan.

Baca Selengkapnya

Buruh Holcim Merasa Jadi Korban Putusan Sesat

8 Juli 2013

Buruh Holcim Merasa Jadi Korban Putusan Sesat

Buruh itu melaporkan hakim Cibinong ke Komisi Yudisial.

Baca Selengkapnya