Pengancam Rosa Saudara Kandung Nazaruddin  

Reporter

Editor

Kamis, 12 Januari 2012 11:49 WIB

Terdakwa suap pembangunan Wisma Atlet Palembang, Mindo Rosalina Manulang sebelum sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, (7/9). ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ternyata sudah lama mendampingi Mindo Rosalina Manulang. Maharani Siti Sophia, juru bicara lembaga itu, mengatakan terpidana perkara suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games, Palembang, itu sudah mendapatkan pendampingan sejak Oktober 2011. “Memang Rosa sudah mendapat pendampingan sebagai saksi dalam perkara wisma atlet,” ujar Maharani, Kamis, 12 Januari 2012.

Menurut dia, pendampingan diberikan karena Rosa ingin mendapat perlindungan secara psikologis. Rosa mengajukan permintaan perlindungan sejak September, tapi baru dipenuhi LPSK pada Oktober 2011. Menurut Maharani, lembaganya belum menerima laporan adanya ancaman yang berhubungan dengan keselamatan jiwa Rosa.

Informasi adanya ancaman jiwa diterima LPSK kemarin sore seusai Rosa menjalani persidangan kasus suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun, karena Rosa sudah berstatus terpidana, LPSK pun langsung berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Itulah kemudian makanya dia diinapkan di KPK,” tutur Maharani.

Dia menyebutkan LPSK belum mengetahui bentuk ancaman yang diterima Rosa. Selama ini, kata dia, lembaganya hanya mendampingi Rosa dalam proses persidangan dan pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ihwal ancaman yang membuat Rosa harus diungsikan itu, menurut kuasa hukumnya, Muhammad Iskandar, berupa paksaan dari M. Nazaruddin, bekas bosnya, agar menandatangani surat pernyataan. Tujuannya supaya bekas Direktur Marketing PT Anak Negeri itu bisa disetir ketika bersaksi di persidangan. Nazaruddin sendiri merupakan terdakwa dalam kasus yang sama.

"Mereka meminta Rosa menyampaikan sesuatu dalam persidangan," kata Iskandar ketika dihubungi melalui telepon selulernya. Iskandar bercerita kliennya kedatangan tamu tak diundang di Rumah Tahanan Pondok Bambu selama tiga hari berturut-turut. Mereka datang pada 26 dan 30 Desember 2011, serta 3 Januari 2012.

Seorang di antaranya, kata Iskandar, dikenal Rosa sebagai saudara kandung Nazaruddin. Namun, dia menolak membeberkan identitas orang itu. Begitu juga dengan isi surat pernyataan dalam secarik kertas yang disodorkan ke Rosa. Ia juga belum tahu apakah kliennya meneken surat itu. "Saya akan tanyakan kembali ke klien saya," ujar dia.

Selain itu, Iskandar mengaku tak tahu bagaimana orang-orang Nazaruddin bisa lolos menemui Rosalina di tahanan. Karena Rosa merasa jiwanya terancam, ia pun langsung melaporkan kejadian ini ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Rencananya siang ini tim akan tiba di LPSK.

IRA GUSLINA



Berita lain:
Inilah Kronologi Orangnya Nazar Ancam Rosa
Rosa Sudah Meminta Perlindungan ke LPSK
Diduga Diancam Orang Nazar, Rosa Datangi KPK Malam
Nazar Sebut Anas 'Bos Besar'
Siapa 'Bos dan Ketua Besar' yang Dimaksud Nazar?

Yuk, Belajar Kamus Nazaruddin
Rosa Janji Ungkap Siapa 'Bos Besar'

'Gara-gara Rosa Nangis, Nazar Stres'

Nazaruddin Muntah, Rosa Menangis

Berita terkait

MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun

23 November 2017

MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun

MA kabulkan peninjauan kembali (PK) mantan gubernur Riau Rusli Zainal. Hakim Agung mengkorting masa hukuman Rusli Zainal 4 tahun.

Baca Selengkapnya

Pengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara

30 Oktober 2017

Pengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara

Mantan Direktur PT DGI, Dudung Purwadi, adalah terdakwa kasus korupsi proyek rumah sakit di Universitas Udayana dan pembangunan Wisma Atlet Palembang.

Baca Selengkapnya

Angelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR

30 Agustus 2017

Angelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR

Angelina Sondakh membeberkan bagaimana budaya bagi-bagi jatah terkait proyek terjadi di DPR.

Baca Selengkapnya

PT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah

30 Agustus 2017

PT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah

Sandiaga Uno membantah PT DGI menerima commitment fee terkait dengan sejumlah proyek.

Baca Selengkapnya

Jadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet

30 Agustus 2017

Jadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet

Wakil Gubernur DKI terpilih, Sandiaga Uno, tak tahu-menahu mengenai proyek pembangunan Wisma Atlet Palembang dan alat kesehatan RS Universitas Udayana.

Baca Selengkapnya

Kasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi  

23 Agustus 2017

Kasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi  

Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kembali disebut-sebut dalam sidang korupsi proyek Wisma Atlet di Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya

Angelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset

6 Januari 2016

Angelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset

Selama bekerja di Banggar, Angie mengaku hanya mendengar komando dari Nazaruddin.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin  

6 Januari 2016

Jadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin  

Duduk di ujung sebelah kiri, Angie memberikan kesaksian terkait dengan pekerjaannya selama menjadi anggota Badan Anggaran DPR di bawah kepemimpinan Nazaruddin.

Baca Selengkapnya

Heboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora

19 Juni 2015

Heboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora

Tim Sembilan pernah bertemu dengan seseorang berinisial BS pada awal Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Alex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen  

20 April 2015

Alex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen  

Alex mengacuhkan pertanyaan wartawan dan memilih langsung naik ke mobil Toyota Innova warna hitam.


Baca Selengkapnya