TEMPO.CO, Jakarta -Terpidana kasus korupsi Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang, sejak pekan lalu telah meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) karena jiwanya merasa terancam.
"Kami mendapat informasi kalau LPSK sudah meresponnya," kata Muhammad Iskandar, pengacara Rosa, Kamis, 12 Januari 2012. Respon itu diperoleh Iskandar dari Ketua LPSK, Abdul Haris Semendawai, yang kemudian LPSK mengundangnya untuk memberikan penjelasan siang ini di kantornya.
Dia berujar, Rosa ketika di Rutan Pondok Bambu, pernah diancam oleh saudara Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Nazar adalah atasan Rosa di Grup Permai dan juga menjadi terdakwa di kasus Wisma Atlet. Iskandar tidak menyebut nama saudara Nazar yang dimaksudkannya.
Orang itu disebutnya dua kali mendatangi Rosa di tahanan pada 30 Desember 2011 dan 3 Januari 2012. "Dia dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan," kata Iskandar.
Namun Iskandar tidak mengetahui apa isi surat pernyataan itu. Hanya saja, kata dia, permintaan itu disertai dengan ancaman.
Ketika dikonfirmasi ihwal keterangan Rosa yang sesungguhnya sejalan dengan keterangan Nazar, Iskandar mengatakan, dirinya juga heran sampai muncul ancaman terhadap kliennya itu. "Hanya orang itu yang tahu apa isi surat itu karena dibawanya lagi."
Iskandar belum dapat memastikan jika kliennya sudah menanda tangani surat pernyataan itu atau tidak. "Nanti di LPSK ada penjelasan lebih detail," ujarnya.
Rosa saat ini menjadi saksi beberapa kasus yang ditangani oleh KPK. Dia berkali-kali diperiksa di kasus korupsi proyek PLTS di Kemenakertrans. Kasus ini menjadikan istri Nazar, Neneng Sri Wahyuni, menjadi tersangka.
Direktur PT Anak Negeri ini juga diperiksa di penyilidikan beberapa kasus, di antaranya proyek pengadaan alat laborotorium di lima perguruan tinggi pada anggaran 2010.
Rosa yang kembali diperiksa di kasus PLTS pada Rabu siang kemarin selama tiga jam. Pada Rabu sore, dia kemudian ke LPSK, lalu kembali lagi ke KPK. Selanjutnya Rosa dipulangkan ke Rutan Pondok Bambu.
Kemudian Iskandar mendapat informasi bahwa kliennya dibawa lagi ke KPK pada Rabu malam. Dia pun akhirnya datang ke kantor Komisi antikorupsi. Namun setelah dicek ke petugas keamanan KPK, kliennya tidak ada lagi di kantor ini. Iskandar lalu pulang hampir pukul 24.00 WIB.
"Mungkin klien saya sudah di Pondok Bambu lagi," katanya. "Besok saya akan mengeceknya."
Kepala Bagian KPK, Priharsa Nugraha, yang dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui informasi itu.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita lain:
Diduga Diancam Orang Nazar, Rosa Datangi KPK Malam
Nazar Sebut Anas 'Bos Besar'
Siapa 'Bos dan Ketua Besar' yang Dimaksud Nazar?
Yuk, Belajar Kamus Nazaruddin
Rosa Janji Ungkap Siapa 'Bos Besar'
'Gara-gara Rosa Nangis, Nazar Stres'
Nazaruddin Muntah, Rosa Menangis
Berita terkait
MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun
23 November 2017
MA kabulkan peninjauan kembali (PK) mantan gubernur Riau Rusli Zainal. Hakim Agung mengkorting masa hukuman Rusli Zainal 4 tahun.
Baca SelengkapnyaPengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara
30 Oktober 2017
Mantan Direktur PT DGI, Dudung Purwadi, adalah terdakwa kasus korupsi proyek rumah sakit di Universitas Udayana dan pembangunan Wisma Atlet Palembang.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR
30 Agustus 2017
Angelina Sondakh membeberkan bagaimana budaya bagi-bagi jatah terkait proyek terjadi di DPR.
Baca SelengkapnyaPT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah
30 Agustus 2017
Sandiaga Uno membantah PT DGI menerima commitment fee terkait dengan sejumlah proyek.
Baca SelengkapnyaJadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet
30 Agustus 2017
Wakil Gubernur DKI terpilih, Sandiaga Uno, tak tahu-menahu mengenai proyek pembangunan Wisma Atlet Palembang dan alat kesehatan RS Universitas Udayana.
Baca SelengkapnyaKasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi
23 Agustus 2017
Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kembali disebut-sebut dalam sidang korupsi proyek Wisma Atlet di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset
6 Januari 2016
Selama bekerja di Banggar, Angie mengaku hanya mendengar komando dari Nazaruddin.
Baca SelengkapnyaJadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin
6 Januari 2016
Duduk di ujung sebelah kiri, Angie memberikan kesaksian terkait dengan pekerjaannya selama menjadi anggota Badan Anggaran DPR di bawah kepemimpinan Nazaruddin.
Baca SelengkapnyaHeboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora
19 Juni 2015
Tim Sembilan pernah bertemu dengan seseorang berinisial BS pada awal Maret lalu.
Baca SelengkapnyaAlex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen
20 April 2015
Alex mengacuhkan pertanyaan wartawan dan memilih langsung naik ke mobil Toyota Innova warna hitam.