TEMPO Interaktif, Sampang - Aparat Kepolisian Resor Sampang, Jawa Timur, hingga saat ini masih menyelidiki kasus terbakarnya gedung SD Negeri Nyoloh 2 di Kecamatan Kedungdung. “Berdasarkan hasil olah TKP, kebakaran bukan karena korsleting listrik, tapi diduga sengaja dibakar,” kata Kepala Satreskrim Polres Sampang, Ajun Komisaris Roy Prawirosastro, Selasa, 20 Desember 2011.
Menurut Roy, berbagai barang bukti yang ditemukan di TKP menguatkan dugaan sekolah itu sengaja dibakar pada Senin malam, 19 Desember 2011. "Kami temukan dua botol bekas bensin, sehelai kain basah, dan sebuah sandal yang diduga milik pelaku," ujarnnya.
Roy mengatakan hingga saat ini polisi masih meminta keterangan sejumlah saksi yang pertama kali mengetahui peristiwa kebakaran. Itu sebabnya Roy belum bisa mengatakan siapa pelaku pembakaran. Namun, polisi terus mencari informasi untuk memburunya.
Wakil Kepala SD Negeri Nyoloh 2, Jamaludin, mengatakan akibat kebarakaran tersebut, sebanyak 132 siswa harus tetap berbagi tempat dan waktu belajar di dua ruang kelas. Sebab, yang terbakar adalah empat ruang kelas yang sedang dilakukan rehabilitasi. "Harapannya tahun 2012 empat ruang kelas itu sudah bisa digunakan,” ucapnya.
Menurut Jamal, pemilik warung di samping sekolah, Mursidi, lah yang pertama kali melihat kebakaran. Namun, Mursidi tidak mengetahui siapa yang membakar. Mursidi bersama warga berkonsentrasi memadamkan api dengan peralatan seadanya. "Kalau tidak segera dipadamkan, seluruh ruang kelas habis terbakar,” tutur Mursidi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sampang, Heri Purnomo, mengaku tidak tahu pasti motivasi dari pembakaran itu. "Kami menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus itu kepada polisi," paparnya.
Berdasarkan data Tempo, sekolah di berbagai daerah di Madura dililit berbagai masalah. Di antaranya sengketa antara pemilik tanah tempat gedung sekolah dibangun dengan pemerintah. Akibatnya sejumlah sekolah digembok oleh pemilik tanah dan siswa harus belajar dengan menumpang di rumah penduduk.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi
9 September 2013
Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.
Baca SelengkapnyaKuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi
7 September 2013
Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS
7 September 2013
Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang
6 September 2013
Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah
6 September 2013
Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik
6 September 2013
Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.
Baca SelengkapnyaKuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing
6 September 2013
AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.
Baca SelengkapnyaKuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program
5 September 2013
Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaUkur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan
5 September 2013
SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'
Baca SelengkapnyaData Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes
4 September 2013
Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.
Baca Selengkapnya