TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Kepolisian Daerah Lampung membantah tudingan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di wilayah Kabupaten Mesuji Lampung. Dia mengatakan data yang dibeberkan itu tidak sepenuhnya benar.
“Saya pastikan tidak seperti itu faktanya. Kasus gorok-gorokan itu bukan dilakukan aparat tetapi oleh satuan pengamanan salah satu perusahaan perkebunan,” kata Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigadir Jenderal Joodie Rosseto, Rabu, 14 Desember 2011.
Informasi pembantaian massal ini menyeruak tadi pagi saat pihak korban yang ditemani Mayor Jenderal (Purn) Saurip Kadi mendatangi Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka menunjukkan bukti rekaman video yang memperlihatkan 30 orang petani Mesuji dibunuh dengan cara keji, bahkan ada yang dipenggal kepalanya.
Joodie mengatakan gambar vulgar kekerasan itu diduga terjadi pada bulan April 2011 lalu di Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Saat itu terjadi bentrok antara satuan pengamanan perusahaan dan petani yang menewaskan tujuh orang warga. “Saya akan menyelidiki dan mendalami tuduhan serius itu,” tegasnya.
Menurut data Kepolisian Daerah Lampung, di Kabupaten Mesuji konflik lahan yang berpotensi memicu konflik terjadi di wilayah Register 45 yang diklaim milik sebuah perusahaan dan warga di sekitar perkebunan milik perusahaan lainnya. Bulan pertengahan September 2011 bentrokan terjadi di kawasan Pekat Mesuji yang menewaskan dua orang dan melukai belasan lainnya. Setelah itu, pada 10 November 2011 terjadi bentrokan lainnya yang menewaskan 1 orang dan melukai 6 orang.
Dia mengaku heran dengan data dan tayangan rekaman video di ruang sidang Komisi III DPR RI. Saat ini, pihaknya sudah mengusut dan menindak aparat yang terbukti bersalah dalam peristiwa bentrok di areal perkebunan tersebut. Kedua anggota polisi itu Ajun Komisaris Hutagaol dan Ajun Inspektur Satu Dian telah ditahan karena dianggap tidak disiplin saat bertugas sehingga menyebabkan satu orang tewas dan enam orang lainnya terluka.
“Kami berupaya berada di tengah dan tidak memihak. Kewajiban polisi melindungi siapa saja yang meminta perlindungan,” tegasnya.
NUROCHMAN ARRAZIE
Berita terkait
Polri Gunakan Pendekatan Lunak Tangani Bentrok Berdarah di Mesuji
24 Juli 2019
Pendekatan lunak dipilih Polri karena konflik di Mesuji memiliki catatan sejarah konflik yang berbeda.
Baca SelengkapnyaPersonel Polisi dan TNI Masih Berjaga di Register 45 Mesuji
23 Juli 2019
Personel gabungan dari polisi dan TNI masih berjaga di Register 45 Mesuji.
Baca SelengkapnyaPolisi Pastikan Penyelidikan Kasus Mesuji Terus Berlangsung
22 Juli 2019
Polda Lampung dan Sumatera Selatan memastikan penyelidikan kasus bentrok antarwarga di register 45 Mesuji sampai saat ini masih terus berlangsung.
Baca SelengkapnyaBantahan Eks Anggota DPR Soal Bentrok Mesuji
2 Juli 2012
"Berjam jam kami di lokasi dan Pak SK (Saurip Kadi) pidato tanpa ada gangguan," ujar bekas anggota DPR M. Hatta Taliwang.
Baca SelengkapnyaPembakar Kantor Bupati Mesuji Diminta Menyerah
5 Mei 2012
"Ada unsur Polri, Brimob, Satpol PP, dan TNI."
Baca SelengkapnyaKerugian Amuk Mesuji Ditaksir Rp 2 Miliar
4 Mei 2012
Ada indikasi mobilisasi massa yang mendompleng isu politik lokal dalam insiden Mesuji.
Baca SelengkapnyaKantor Mesuji Lampung Dibakar, Bupati Sah Dipecat
4 Mei 2012
Masalah pemilihan kepala daerah tak bisa menjadi alasan tindak kekerasan dan perusakan kantor Bupati Mesuji, Lampung.
Baca SelengkapnyaMenteri Kecam Pembakaran Kantor Mesuji, Lampung
4 Mei 2012
Menteri Djoko Suyanto mengatakan gedung bupati Mesuji Lampung itu kan dari uang rakyat juga.
Baca SelengkapnyaPemicu Massa Bakar Kantor Bupati Mesuji Lampung
4 Mei 2012
Akar masalah pembakaran kantor Bupati Mesuji Lampung ternyata sudah berlangsung lama.
Baca SelengkapnyaBupati Ajukan Penangguhan Penahanan Wan Mauli
14 Maret 2012
Bupati Tulang Bawang Abdurrahman Sarbini mengajukan surat permohonan penangguhan penahanan terhadap Ketua Lembaga Adat Megou Pak Tulang Bawang.
Baca Selengkapnya