TEMPO Interaktif, Jayapura - Kontak senjata antara Brimob dari Satgas Operasi Tumpas Matoa dengan kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Devisi II Makodam Pemka IV Paniai, terus berlanjut hingga malam ini, Selasa, 13 Desember 2011.
“Masih terjadi, kontak senjata dari markas dengan pasukan Indonesia itu dari pagi tadi sekitar jam tujuh sampai malam ini,” kata Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka Devisi II Makodam Pemka IV Paniai, Leo Yeimo, Selasa malam.
Ia menyaksikan penerjunan pasukan dalam jumlah besar ke Eduda, markas OPM. “Ada helikopter bolak balik bawa pasukan. Ini sampai malam ini masih terdengar bunyi tembakan,” katanya
Seorang anggota brimob kepolisian RI, Brigadir Satu Supono, terluka dalam insiden baku tembak dengan kelompok bersenjata siang tadi. Supono tertembak di kaki kanan saat penyerbuan ke markas OPM. “Dari pihak kita satu tertembak di kaki kanan. Anggota tersebut sementara dirawat medis,” kata Kepala Kepolisian Resor Paniai Ajun Komisaris Besar Polisi Janus Siregar.
Ia mengatakan, penyerbuan tersebut setelah didapat kabar bahwa kelompok bersenjata akan melakukan aksi di Paniai. “Kita langsung antisipasi, ini murni penyerangan terhadap kelompok itu,” tegasnya.
Situasi Paniai memanas sejak kontak senjata Rabu 30 November 2011 lalu antara Brimob dan TPN/OPM Dev II Makodam Pemka IV Paniai.
Meski berhasil mengusir gerakan bersenjata, belum diketahui persis jumlah korban meninggal dan luka dari insiden tadi. “Mereka sudah kabur semuanya. Kita sudah duduki markas mereka. Kita tetap antisipasi bila ada serangan balasan,” kata Janus.
JERRY OMONA
Berita terkait
Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti
12 hari lalu
Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua
Baca SelengkapnyaTNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM
12 hari lalu
TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis
13 hari lalu
Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSetelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo
14 Maret 2023
Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda
1 Maret 2023
Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.
Baca SelengkapnyaSusi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua
1 Maret 2023
Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?
Baca SelengkapnyaPesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?
11 Februari 2023
Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang
27 Maret 2022
Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI
21 September 2021
Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.
Baca SelengkapnyaTNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang
21 September 2021
Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.
Baca Selengkapnya