Mega: Kasus Cek Pelawat Pengalaman Pahit PDIP  

Reporter

Editor

Senin, 12 Desember 2011 12:48 WIB

Megawati Soekarnoputri. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO Interaktif, Bandung - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta Komisi Pemberantasan Korupsi tak tebang pilih dalam mengungkap kasus-kasus yang berkaitan dengan orang lingkar partai politik.

Ia mengatakan PDIP memiliki pengalaman pahit dengan kasus suap pemilihan Gubernur Bank Indonesia yang menjerat sejumlah kadernya. Karena itu, ia meminta KPK juga membongkar kasus Bank Century dan wisma atlet.

"PDIP telah memiliki pengalaman pahit melalui kasus cek perjalanan Gubernur BI, kasus yang dipolitisir secara luar biasa. Hal ini berbeda dengan kasus lain, seperti kasus Bank Century, wisma atlet, mafia pajak, dan kasus mafia pemilu. Padahal, sudah jelas ada hal yang tidak benar di dalamnya," ujar Mega dalam pidato pembukaan Rapat Kerja Nasional I PDIP di Hotel Harris, Bandung, Senin, 12 Desember 2011.

Dalam kasus cek pelawat, menurutnya, KPK sampai saat ini tak bisa mengejar sumber uang pemberi suap, tetapi malah sudah menjerat mereka yang menerima suap. "Ada api ada asap. Apinya belum jelas, sekarang saya dengar sudah tertangkap. Tapi lalu yang namanya asap diseret-seret," ujarnya.

Meskipun mengapresiasi penangkapan Nunun Nurbaetie dalam kasus cek pelawat, Mega tampak pesimistis kasus ini akan tuntas sampai pada akarnya. "Makanya saya bilang, coba saja kita ingin tahu. Ini permainan lagi atau bukan," ujarnya.

Lain halnya dengan kasus wisma atlet, mafia pajak, dan sebagainya. Menurutnya, meskipun sang tersangka utama sudah tertangkap dan mengungkapkan keterlibatan berbagai orang, sampai saat ini KPK tak juga mengusut mereka. "Saya menunggu saja benar tidak ya bahwa penegakan hukum terjadi. Saya mau bicara sama rakyat sekarang, apakah memang begini penegakan hukum formal di Indonesia? Sudah pasti apinya ngomong, tapi asapnya tidak ada yang diseret-seret," tuturnya.

Meskipun mengakui bahwa kasus cek pelawat dipolitisir dan mencederai partainya, Mega mengaku tak akan melakukan hal serupa jika nanti terpilih pada 2014. "PDI Perjuangan akan tetap mengedepankan moral kekuasaan untuk tidak menggunakan cara yang sama, yaitu menjadikan hukum sebagai alat kekuasaan. Pemberantasan korupsi dengan metode tebang pilih tidak boleh dipraktikkan sekiranya PDI Perjuangan dipercaya rakyat pada 2014 yang akan datang," jelasnya.

FEBRIYAN

Berita terkait

Usaha Menyangkal Korupsi, Hilang Ingatan hingga Bawa Nama Tuhan

27 September 2021

Usaha Menyangkal Korupsi, Hilang Ingatan hingga Bawa Nama Tuhan

Berbagai cara dilakukan untuk menyangkal tuduhan korupsi, mulai dari membawa nama-nama tuhan hingga mengaku hilang ingatan,

Baca Selengkapnya

Bebas dari Penjara, Miranda Goeltom Ibadah Pengucapan Syukur  

2 Juni 2015

Bebas dari Penjara, Miranda Goeltom Ibadah Pengucapan Syukur  

Miranda telah menjalani hukuman penjara selama tiga tahun di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang.

Baca Selengkapnya

Terpidana Cek Pelawat Miranda Goeltom Bebas  

2 Juni 2015

Terpidana Cek Pelawat Miranda Goeltom Bebas  

Miranda Swaray Goeltom sudah menjalani dua per tiga masa hukuman.

Baca Selengkapnya

Menteri Amir Tak Tahu Kabar Remisi Miranda Goeltom  

19 Agustus 2014

Menteri Amir Tak Tahu Kabar Remisi Miranda Goeltom  

Hingga saat ini belum ada terpidana korupsi, teroris, dan narkoba yang memenuhi syarat remisi.

Baca Selengkapnya

Nunun Nurbaetie Bebas dari Penjara  

15 Juni 2014

Nunun Nurbaetie Bebas dari Penjara  

Nunun dijemput keluarga besarnya dari Rutan Pondok Bambu.

Baca Selengkapnya

Miranda Goeltom Tidak Dapat Remisi Natal

25 Desember 2013

Miranda Goeltom Tidak Dapat Remisi Natal

Remisi tidak berlaku untuk narapidana kasus korupsi.

Baca Selengkapnya

Izin Keluar Miranda, Ini Jawaban Denny Indrayana

18 September 2013

Izin Keluar Miranda, Ini Jawaban Denny Indrayana

Denny mempertanyakan pemberitaan media yang tidak ikut mempermasalahkan Antasari saat mengunjungi pernikahan anak.

Baca Selengkapnya

Pernikahan Anak Miranda Dihadiri Mantan Pejabat BI  

18 September 2013

Pernikahan Anak Miranda Dihadiri Mantan Pejabat BI  

Seorang sumber Tempo menyebutkan Miranda tampak terus tersenyum menyalami tetamu yang hadir dalam pernikahan anaknya.

Baca Selengkapnya

Loloskan Miranda, Dewan: Kemenkumhan Tebang Pilih  

18 September 2013

Loloskan Miranda, Dewan: Kemenkumhan Tebang Pilih  

Anggota Komisi Hukum DPR, Ahmad Yani, mempertanyakan insiden diizinkannya Miranda Goeltom ke luar tahanan untuk menghadiri resepsi anaknya.

Baca Selengkapnya

Miranda Keluar Penjara, Hadiri Pernikahan Anak

18 September 2013

Miranda Keluar Penjara, Hadiri Pernikahan Anak

Izin keluar Miranda dianggap bertentangan dengan peraturan pemerintah.

Baca Selengkapnya