Kunjungan DPR ke Maroko Dinilai Hanya Pelesir  

Reporter

Editor

Sabtu, 5 November 2011 08:18 WIB

Sebastian Salang. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pegiat dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen, Sebastian Salang, mempertanyakan alasan kunjungan sejumlah anggota Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat ke Maroko. Menurut Sebastian, pemilihan negara Maroko sebagai lokasi kunjungan Komisi Luar Negeri tidak mempunyai konteks yang tepat. "Apa pentingnya pergi ke Maroko? Menurut saya, aneh sekali," kata Sebastian ketika dihubungi di Jakarta, kemarin.

Menurut Sebastian, sebenarnya DPR tidak perlu pergi hingga Maroko kalau hanya untuk mengawasi sejumlah kedutaan besar Indonesia di Timur Tengah. Soalnya ada banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya, ketika menemukan keanehan atau ada indikasi ketidakberesan di kedutaan itu, DPR bisa memanggil duta besarnya, tidak perlu pergi ke sana. Biaya satu orang datang ke sini, kata dia, juga lebih murah dibanding biaya orang berbondong-bondong pergi ke sana.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi Luar Negeri DPR Mahfudz Siddiq menyatakan Komisi mengirim delegasi ke Maroko sebagai bagian dari pengawasan terhadap sejumlah Kedutaan Besar Indonesia di Timur Tengah. Komisi I dan Kementerian Luar Negeri menggelar diskusi bertajuk "Dinamika Arab Spring dan Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia", yang dihadiri hampir seluruh Kedubes RI di wilayah Timur Tengah.

Mahfudz mengatakan dalam acara itu hadir 11 Duta Besar RI di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, sejumlah isu krusial dibahas, terutama hubungan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah. "Seperti perlindungan TKI dan soal perdagangan," kata Mahfudz.

Komisi I Dewan, menurut dia, berharap diskusi ini menghasilkan poin penting untuk menyelesaikan hambatan bilateral antara Indonesia dan negara-negara Timur Tengah. "Kami targetkan menghasilkan kesimpulan pokok dan sejumlah rekomendasi ke pihak pemerintah dan DPR," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Uchok Sky Khadafi juga mengkritik soal ini. Ia menyatakan pengurangan anggaran kunjungan luar negeri anggota Dewan tahun ini dianggap tidak signifikan. "Hanya pencitraan DPR," katanya.

Pada 2011 ini, kata Uchok, memang terjadi pengurangan atas jumlah kunjungan luar negeri anggota Dewan. Pengurangan jumlah kunjungan ini juga berdampak pada pengurangan anggaran kunjungan luar negeri. Pada 2011, anggaran kunjungan luar negeri DPR Rp 125 miliar, sedangkan pada 2010 anggarannya Rp 170 miliar.

Meski anggaran kunjungan luar negeri anggota Dewan berkurang, menurut Uchok, anggaran kunjungan anggota Dewan secara umum, baik dalam maupun luar negeri, meningkat tahun ini. Berdasarkan analisis Forum Indonesia untuk Transparansi, pada 2011 anggaran pelesiran pejabat malah membengkak.

Anggaran terhadap APBN 2011, anggaran pelesiran pemerintah pada 2011, mengalami kenaikan. Dalam Rancangan APBN 2011, anggaran yang rencananya diajukan Rp 20,9 triliun berubah menjadi Rp 24,5 triliun dalam realisasi APBN 2011.

PRIHANDOKO | FEBRIYAN | SUNUDYANTORO

Berita terkait

Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri

16 Agustus 2019

Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri

Jokowi menyindir para pejabat yang suka studi banding ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Djarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat

3 Oktober 2017

Djarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat

Djarot menyatakan menolak permintaan anggota DPRD, yang menginginkan biaya kunjungan anggota Dewan ke luar negeri dinaikkan hingga tiga kali lipat.

Baca Selengkapnya

Fraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan  

30 Agustus 2017

Fraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan  

Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal mengatakan Golkar setuju anggaran kunjungan luar negeri DPR dinaikkan.

Baca Selengkapnya

BURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya  

30 Agustus 2017

BURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya  

BURT DPR akan melakukan lawatan ke Jerman pada 25 September hingga 2 Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

DPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018  

30 Agustus 2017

DPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018  

DPR berencana menaikan anggaran kunjungan luar negeri dalam RAPBN 2018 hingga 70 persen dari anggaran 2017.

Baca Selengkapnya

Kritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia

25 April 2017

Kritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia

Ketua Pansus Revisi UU Terorisme Muhammad Syafii membantah jika perjalanan studi banding ke Inggris dan irlandia hanya jalan-jalan belaka.

Baca Selengkapnya

Legislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi

1 Maret 2017

Legislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi

"Saya kira enggak buang anggaran. Kan, memang sudah dianggarkan," kata Fadli Zon.

Baca Selengkapnya

Ketua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR

8 November 2016

Ketua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR

Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan kunjungan Komisi Kehutanan dan Komisi Lingkungan Hidup ke luar negeri tidak dibiayai dari anggaran dewan.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya  

28 Juni 2016

Fadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya  

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan tak meminta apa pun untuk putrinya yang sedang berkunjung ke New York.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka

14 April 2016

Anggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka

Anggota DPRD Jawa Timur mengaku tidak tahu mengapa New York harus menjadi lokasi studi banding.

Baca Selengkapnya