TEMPO Interaktif, Tulung Agung - Sebanyak 107 wanita pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Tulungagung dinyatakan mengidap penyakit HIV/AIDS. Sales promotion girl (SPG), pemandu lagu, dan pekerja cafe termasuk di dalamnya karena melakukan bisnis seks terselubung.
Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka, mengatakan para pekerja cafe dan SPG menyumbang kontribusi besar dalam penularan penyakit mematikan ini.
Mereka diketahui melakukan aktivitas prostitusi terselubung di luar pekerjaan sehari-hari. "Mereka menyumbang 70 persen dalam kelompok rawan penyebar AIDS," kata Eka, Minggu (23/10).
Banyaknya pelaku seks terselubung atau tidak langsung ini membuat Dinas Kesehatan cemas. Sebab, mereka justru sangat susah dipantau karena profesinya yang bukan terang-terangan sebagai PSK. Belum lagi sikap pemilik usaha toko, cafe, dan tempat karaoke yang menolak dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja mereka karena alasan bisnis.
Beberapa kali upaya pemeriksaan yang dilakukan di tempat karaoke Tulungagung, seperti Radja Karaoke, Yess Karaoke, Dinasty Karaoke, Bharata Karaoke, dan Hotel Narita mendapat penolakan dari pengelola. Mereka berdalih kegiatan itu akan mengancam kredibilitas usaha. "Kami juga tak bisa memaksa," kata Eka.
Kondisi ini, menurut Eka, sangat membahayakan masyarakat, sebab intensitas kunjungan pada tempat karaoke dan interaksi dengan SPG cukup tinggi. Hal ini membuka penularan HIV/AIDS secara besar-besaran jika terjadi praktek prostitusi.
Kekhawatiran ini setidaknya cukup terbukti dengan tingginya jumlah masyarakat pengidap HIV/AIDS dari kalangan hidung belang. Kelompok wiraswasta dari kalangan kelas menengah dan profesional pengidap AIDS saat ini mencapai 116 orang.
Dari penelitian Dinkes, intensitas kegiatan seks mereka dengan PSK cukup tinggi. Bahkan dalam semalam seorang PSK bisa melayani 4-5 pelanggan. Angka yang sama juga dilakukan para PSK terselubung. "Kami imbau gunakan kondom," kata Eka.
Bunga, salah satu PSK mengaku enggan menggunakan kondom karena kurang disukai pelanggan. Alat ini dianggap bisa mengurangi kenikmatan berhubungan yang berdampak penurunan pendapatan. "Saya sih sudah menyarankan, tapi mereka tak mau," katanya.
HARI TRI WASONO
Berita terkait
Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan
10 Desember 2023
Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.
Baca SelengkapnyaSatu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV
23 November 2023
Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.
Baca SelengkapnyaFakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV
19 November 2023
Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.
Baca SelengkapnyaAJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy
8 Maret 2023
AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.
Baca SelengkapnyaAliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
2 Desember 2022
Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.
Baca SelengkapnyaRent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta
18 November 2022
Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.
Baca SelengkapnyaRomantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS
25 September 2022
Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Baca SelengkapnyaKasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun
30 Agustus 2022
Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.
Baca SelengkapnyaWorld AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi
1 Desember 2021
Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.
Baca SelengkapnyaKasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan
7 September 2021
Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.
Baca Selengkapnya