TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin pemerintah sudah berupaya maksimal menanggulangi masalah perbatasan, termasuk di Segmen Tanjung Datu, Sambas, Kalimantan Barat. Kawasan ini diisukan dicaplok malaysia.
"Saya yakin pemerintah tegas dan bertindak cepat mengatasi apabila ada kemelut-kemelut seperti itu," kata Kalla seusai menyampaikan orasi ilmiah di Jakarta Convention Center, Selasa, 11 Oktober 2011.
Menurut Kalla, ada dua hal yang harus dilakukan pemerintah dalam menangani masalah perbatasan. Kedua hal itu adalah memberi anggaran khusus untuk warga negara di perbatasan dan menambah pos-pos penjagaan di daerah perbatasan.
Sesuai pengalamannya selama menjadi wakil presiden, pemerintah akan selalu membicarakan isu perbatasan dalam pertemuan tingkat tinggi. Komunikasi langsung antar dua petinggi negara ini, kata Kalla, harus terus dilakukan dalam mengkomunikasikan isu perbatasan. "Jangan dibiarkan, harus dibawa ke tingkat tinggi untuk bicara," ujarnya.
Saat menjadi wakil presiden, Kalla menceritakan dirinya selalu menggunakan komunikasi langsung dengan petinggi Malaysia. Kalau ada masalah perbatasan, pemerintah akan langsung datang ke Malaysia. "Saya tegaskan sikap kita dan mereka akhirnya juga akan memahami."
Selain menjaga tapal batas di perbatasan, Kalla meminta pemerintah tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan. Apalagi, menurut dia, saat ini masih ada kesenjangan ekonomi antara WNI di perbatasan dan penduduk Malaysia.
"Karena itulah, salah satu hal yang harus diperbaiki yaitu memperbaiki ekonomi secara keseluruhan, sehingga masyarakat di perbatasan tidak tergantung dengan Malaysia."
IRA GUSLINA
Berita terkait
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
10 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
11 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
13 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
14 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
25 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
25 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
25 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
26 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaLebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
26 hari lalu
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.
Baca SelengkapnyaArti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu
43 hari lalu
Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Baca Selengkapnya