DPR Bentuk Panja BNI dan BRI

Reporter

Editor

Kamis, 11 Desember 2003 17:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Rapat tertutup Komisi Keuangan dan Perbankan DPR menyepakati pembentukan Panitia Kerja yang membahas kasus BNI dan BRI. "Satu Panja untuk menyelidiki dua kasus," kata Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan, Paskah Suzetta usai rapat intern di gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (11/12). Panja akan bekerja selama satu bulan. "Mulai dari sekarang," kata Paskah. Setelah itu, hasilnya akan dipublikasikan kepada masyarakat. Ketua Panitia adalah Faisal Basir dengan jumlah anggota 25 orang dari semua fraksi. Paskah mengatakan Panitia akan memilah substansi pembahasan. Untuk kasus BNI, substansi Panja adalah melakukan penyelidikan dari sisi prosedur dan tanggung jawab. "Siapa yang harus bertanggung jawab," kata politikus Partai Golkar ini. Selain itu, Panitia juga akan melakukan penyelidikan atas adanya kelemahan sistem pengawasan internal BNI. "Sejauh mana kelemahannya sehingga bisa terjadi," katanya. Panitia juga akan memberikan gambaran analisis dampak kejadian kasus BNI. "Kami menyimpulkan kasus ini sudah tergolong sebagai country risk," kata Paskah. seperti diketahui, BNI menanggung rugi Rp 1,7 triliun akibat adanya permohonan kredit ekspor fiktif. Beberapa tersangka sudah ditangkap pihak kepolisian, dan di antaranya adalah orang dalam BNI. Namun diduga masih ada tersangka lain yang ikut terlibat. Panitia juga akan menyelidiki kasus BRI yang mengalami kerugian hampir Rp 300 miliar. Kasus ini bermula ketika tiga pimpinan cabang BRI menggunakan deposito untuk kepentingan kredit. "Penyelidikan atas kasus moral hazard," kata Paskah. Penyelidikan ini, lanjutnya, bukan diarahkan pada penyelidikan individual, tapi lebih kepada kelemahan institusi. "Itu (penyelidikan individual) dilakukan oleh kepolisian dan kejaksaan," katanya. Pembentukan Panitia ini diharapkan bisa mempercepat tugas kepolisian dan kejaksaan dalam menyikapi kasus bank plat merah ini. Rapat intern pembentukan Panja ini berlangsung setelah sidang paripurna dan sebelum rapat dengar pendapat dengan Bank Indonesia sekitar pukul 15.30 WIB. Menurut keterangan petugas Sekretariat Komisi, rapat ini sangat mendadak dan tidak ada di jadwal sebelumnya. Bahkan saat Tempo News Room mendatangi Sekretariat Komisi pada pukul 10.30 WIB, petugas ini mengaku tidak tahu akan ada jadwal pembahasan pembentukan Panitia Kerja. Yandi M Rofiandi - Tempo News Room

Berita terkait

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

1 menit lalu

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

Kehadiran BNPT merupakan tindak lanjut dari asesmen yang pernah dilakukan di Bandara Ngurah Rai

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

3 menit lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

4 menit lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

4 menit lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

4 menit lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

7 menit lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

11 menit lalu

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

Mendekati hari raya Idul Adha, tak ada salahnya mengecek data SIMPONI Ternak Kementan soal harga komoditas ternak sapi per kilogram berat hidup.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin yang Disepakati Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata

12 menit lalu

Ini Poin-poin yang Disepakati Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata

Kelompok Palestina Hamas mengatakan telah menyetujui proposal Mesir-Qatar, namun Israel mengatakan proposal itu tidak memenuhi tuntutan mereka.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

16 menit lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

20 menit lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya