Din: Negara Mau Bangkrut, SBY Jangan Terbuai Survei

Reporter

Editor

Kamis, 2 Juni 2011 16:11 WIB

Presiden SBY (kiri) dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO Interaktif, Jakarta - Din Syamsuddin: Negara Mau Bangkrut, SBY Jangan Terbuai Survei

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin menuding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mangkir dari kenyataan. SBY selalu menyatakan seolah Indonesia baik-baik saja, padahal kenyataanya Indonesia sedang berada di tepi jurang kebangkrutan.

"Pemimpin mangkir dari amanat reformasi untuk memberantas korupsi," kata Din Syamsuddin dalam jumpa pers bersama Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kamis, 2 Juni 2011. "Pemerintah berandil besar dengan tidak mengamalkan Pancasila, bahkan mengkhianati Pancasila."

Menurut Din, selain maraknya kasus korupsi, data juga menunjukkan Indonesia nyaris masuk kategori negara gagal (failed state). Alasannya, tekanan kependudukan Indonesia kini meningkat. Distribusi kekayaan juga tak adil dan merata diperoleh tiap warga, dan ada faktor ketidakhadiran negara. "Ada pandangan seolah tidak ada masalah, terbuai oleh survei," kata Din.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bambang Sudibyo, menilai jika diibaratkan dengan istilah medis, Indonesia menderita patologi alias penyakit kronis stadium empat. Dari perspektif ekonomi, peluang Indonesia menjadi negara besar sangatlah tinggi dan momentumnya bagus, namun terhambat penegakan hukum yang lemah. Jika kepastian hukum meningkat, investasi otomatis membaik dan kondisi negara lebih bagus.

"Bagaimana cara keluar untuk negeri para pendosa ini, perlu ada pemimpin yang bisa lakukan pertobatan nasional," kata mantan Menteri Keuangan itu.

Mahfud berpendapat Indonesia sekarang dalam bahaya bukan dari serangan bangsa lain. "Tapi justru dari dalam, penggerogotan, pembusukan, penyelewengan luar biasa," kata Mahfud.

Jika di masa Orde Baru negara memberikan hak segelintir orang untuk memonopoli perekonomian, kini negara malah menyediakan anggarannya untuk langsung dimakan para penggangsir. Belum lagi, tiap pihak punya dosa masa lalu yang membuat semua orang tersandera dan penegakan hukum makin sulit.

Din Syamsuddin menyarankan SBY membuat terobosan besar. "Perlu ada big bang, ledakan dahsyat dari pemimpin tertinggi bangsa ini," kata Din. "Kalau tidak, big bang akan datang dari masyarakat yang sebagian besar sudah sangat apatis."

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

5 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

6 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

7 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

10 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

12 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

12 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

24 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

26 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya