TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Komisi Olahraga DPR Angelina Sondakh membantah keterlibatannya dalam kasus Wisma Atlet SEA Games Jakabaring, Palembang. "Sudah saya katakan itu tidak benar," kata Angie kepada wartawan dalam jumpa pers di DPR, Selasa 10 Mei 2011.
Sebelumnya, dua anggota Komisi X, Angelina Sondakh dan I Wayan Koster, disebut terlibat dalam kasus pembangunan wisma atlet ini. Angie yang berasal dari Partai Demokrat dan Koster yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan diduga menjadi aktor yang memuluskan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk pembangunan wisma atlet ini.
Keduanya diduga kenal dengan Mindo Rosalina Manurung, Direktur PT Anak Negeri, yang sudah diamankan oleh KPK karena tertangkap tangan saat menyuap Wafid Muharram, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga. Ia dan Wafid diamankan bersama dengan Muhammad El Idris, Direktur PT Duta Graha Indah, perusahaan pemenang tender pembangunan wisma atlet.
Rosa sendiri sempat mengaku bahwa dirinya adalah anak buah dari M. Nazaruddin, Bendahara Umum Partai Demokrat. Nazaruddin-lah yang dikabarkan menemukan Angelina Sondakh dengan Rosa. Angelina kemudian mempertemukan Rosa dengan Wayan.
Angie dan Wayan juga diduga menerima sejumlah imbalan terkait "jasa pengamanannya" itu. Peran Angie dan Wayan disebut sangat besar dalam setiap pembahasan anggaran Komisi X. Sumber Tempo di komisi ini menyebutkan, keduanya bersama dengan Kahar Muzakir, anggota dari Fraksi Partai Golkar, disebut sebagai "jagoan" dalam melakukan lobi-lobi untuk menggolkan anggaran.
Baik Angie maupun Wayan membantah tudingan ini. Angie mengatakan, "Saya tegaskan lagi tidak pernah saya meminta jatah untuk Komisi X untuk pembangunan wisma atlet," ujarnya singkat sambil meninggalkan wartawan.
Wayan juga membantah tudingan ini. "Apa yang harus diamankan, tidak benar semua tudingan itu," ujarnya. Wayan juga membantah bahwa dirinya mengenal Rosa. "Tidak, saya tidak kenal dia," tuturnya.
Soal sebutan "jagoan" itu, Wayan pun merendah. "Ah, itu, kan, hanya karena dalam Pokja Anggaran Komisi X Angie sebagai koordinatornya, saya wakilnya, dan Pak Kahar itu sekretarisnya," jelas Wayan kepada Tempo.
FEBRIYAN