TEMPO Interaktif, Bogor - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, tak hanya di Kebumen, Jawa Tengah, hingga saat ini masih banyak tanah milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bermasalah dengan warga dan perusahaan. Penyebabnya sebidang tanah yang sama bisa memiliki lebih dari 1 sertifikat, bahkan 4 hingga 5 sertifikat.
"(Sengketa) tanah itu banyak sekali. Selama saya jadi Menteri Pertahanan, masalah aset dan masalah tanah tersebar dari Kodam I sampai Kodam Cenderawasih," ujarnya di sela rapat kerja di Istana Bogor, Selasa (19/4).
Menurutnya, permasalahan tanah itu harus dirampungkan oleh Kementerian Pertahanan bersama Kementerian Keuangan. Ia mengaku tak hafal berapa hektare tanah yang bermasalah. Yang jelas, katanya, konflik tanah itu sulit diselesaikan jika Undang-undang Pertanahan yang baru belum rampung.
Purnomo menyebutkan, di Kebumen kabarnya ada beberapa masalah yang tumpang tindih. "Di sebelah pantainya ada pertambangan, ada yang bilang (masalah) properti, satu sisi masalah tanah ulayat," tuturnya.
Dia berpendapat lebih baik masyarakat menunggu hasil penyelidikan tim investigasi TNI Angkatan Darat di sana. "Tidak perlu tim independen dulu," ucapnya.
Pekan lalu, di Kebumen, sengketa tanah membuat TNI Angkatan Darat dan petani bentrok. Sejumlah petani tertembak peluru karet dan hingga kini masih dirawat di rumah sakit.
UNGA MANGGIASIH