TEMPO Interaktif, Jakarta - Terdakwa kasus dugaan terorisme, Abu Bakar Ba'asyir, tak jadi menjalani operasi lutut karena Arthritis (nyeri sendi). "Operasi tidak jadi, tapi kami pantau terus," kata Jose Rizal Jurnalis, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue (Mer-C) usai menjenguk Baasyir di tahanan Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polri, Selasa 5 April 2011.
Kondisi kesehatan Amir Jamaah Anshorut Tauhid itu berada dalam pengawasan Mer-C. Menurut Jose Rizal, Ba'asyir sudah diberi obat dan diminta latihan untuk melawan nyeri sendi lutut yang dideritanya.
Kalau tidak diterapi, maka kaki Baasyir terancam pincang dan tidak bisa ditekuk. "Dulu waktu di LP Cipinang, Ustad leluasa untuk olahraga lari," kata dia. Tapi kini Ba'asyir kesulitan untuk latihan fisik karena dalam ruang tahanan Bareskrim sempit.
Nyeri sendi yang dialami Ba'asyir, kata Jose Rizal, merupakan sakit biasa karena faktor usia. Tapi dari hasil MRI dan juga hasil pemeriksaan hari ini, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah itu tidak perlu dioperasi, meski tetap diprogramkan. Sewaktu-waktu kondisinya memburuk, Ba'asyir baru akan dioperasi.
DIANING SARI
Kondisi kesehatan Amir Jamaah Anshorut Tauhid itu berada dalam pengawasan Mer-C. Menurut Jose Rizal, Ba'asyir sudah diberi obat dan diminta latihan untuk melawan nyeri sendi lutut yang dideritanya.
Kalau tidak diterapi, maka kaki Baasyir terancam pincang dan tidak bisa ditekuk. "Dulu waktu di LP Cipinang, Ustad leluasa untuk olahraga lari," kata dia. Tapi kini Ba'asyir kesulitan untuk latihan fisik karena dalam ruang tahanan Bareskrim sempit.
Nyeri sendi yang dialami Ba'asyir, kata Jose Rizal, merupakan sakit biasa karena faktor usia. Tapi dari hasil MRI dan juga hasil pemeriksaan hari ini, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah itu tidak perlu dioperasi, meski tetap diprogramkan. Sewaktu-waktu kondisinya memburuk, Ba'asyir baru akan dioperasi.
DIANING SARI
