Jaksa Agung Berharap Perampasan Aset Kejahatan di Luar Negeri Makin Mudah

Reporter

Editor

Kamis, 17 Maret 2011 13:37 WIB

Basrief Arief. TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan, kejahatan lintas negara saat ini semakin meningkat dan kompleks. Sehingga diperlukan keahlian dan kemampuan aparat hukum mengimbangi pelbagai bentuk kejahatan itu. ”Dengan majunya teknologi para pelaku kejahatan bisa dengan mudah membuat dokumen palsu untuk bepergian ke luar negeri dan menyembunyikan aset hasil kejahatannya,” ujar Basrief dalam pidato pembukaan The 7th International Association of Prosecutors (IAP) Asia Pacific and Middle East Regional Conference and High Level Meeting di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/3).

Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Jaksa se-Asia Pasifik dan Timur Tengah itu. Tema penting dalam konferensi itu adalah membahas perampasan aset, kerja sama dalam penyidikan, dan bantuan hukum timbal balik dalam masalah pidana, serta ekstradisi. Peserta konferensi regional ini berasal dari beberapa negara dengan berbagai latar belakang sistem hukum.

Menurut Basrief, semakin canggihnya tingkat kejahatan internasional tentu menimbulkan kendala bagi para penegak hukum memproses para pelaku yang melarikan diri. Selain itu mempersulit upaya memperoleh kembali hasil kejahatan. Apalagi, beberapa negara menyulitkan upaya tersebut. Bukan tanpa sebab karena masing-masing negara mempunyai yuridiksi, sistem hukum, serta kedaulatan negara masing-masing. ”Adanya perbedaan itu, para pelaku kejahatan mengambil keuntungan dengan mempergunakan berbagai macam alasan,” katanya.

Karena itu, Basrief berharap dalam konferensi tingkat regional ini nantinya dapat diperoleh persamaan pemahaman. Dia juga berharap para peserta dari berbagai negara berbagi pengetahuan dan pengalaman. Diharapkan pula dapat meningkatkan kerja sama internasional dalam rangka penegakan hukum khususnya dalam tindak pidana yang bersifat lintas negara.


”Kerjasama yang efektif dan efisien diperlukan untuk mendukung tercapainya penegakan hukum, apalagi terkait dengan kendala adanya permintaan bantuan hukum yang kadang-kadang memerlukan proses yang lama dan memerlukan biaya yang besar,” ujar dia. ”Adanya kerja sama dapat memprosesnya lebih cepat.”

MUNAWWAROH

Berita terkait

Polri Duga Pelaku Penipuan terhadap Jessica Iskandar Kabur ke 3 Negara

22 November 2023

Polri Duga Pelaku Penipuan terhadap Jessica Iskandar Kabur ke 3 Negara

Pelaku penipuan terhadap Jessica Iskandar itu ditangkap setelah jadi buronan 1,5 tahun.

Baca Selengkapnya

Kabareskrim Sebut Cara Kerja Sindikat Kasus Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama Sangat Rapi

12 September 2023

Kabareskrim Sebut Cara Kerja Sindikat Kasus Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama Sangat Rapi

Kabareskrim Polri, Wahyu Widada, menyampaikan total penyitaan terhadap barang bukti narkotika dalam kasus ini sebanyak 10.2 ton sabu.

Baca Selengkapnya

RI dan 6 Negara ASEAN Tandatangani MoU di AMMTC ke-17 Labuan Bajo

22 Agustus 2023

RI dan 6 Negara ASEAN Tandatangani MoU di AMMTC ke-17 Labuan Bajo

Kapolri mengatakan negara-negara di kawasan ASEAN menghadapi musuh bersama yakni kejahatan lintas negara yang tidak mengenal batas negara.

Baca Selengkapnya

Polri Teken Kerja Sama Penanggulangan Kejahatan Transnasional dengan 6 Negara ASEAN

21 Agustus 2023

Polri Teken Kerja Sama Penanggulangan Kejahatan Transnasional dengan 6 Negara ASEAN

Polri menandatangani 6 nota kesepahaman dengan kepolisian negara ASEAN dalam penanggulangan kejahatan transnasional di kawasan ASEAN

Baca Selengkapnya

Kejahatan Lintas Negara yang Ditangani Interpol, Termasuk Kasus Korupsi

22 November 2021

Kejahatan Lintas Negara yang Ditangani Interpol, Termasuk Kasus Korupsi

Interpol memasukkan Harun Masiku ke dalam daftar red notice sejak 30 Juli. Korupsi salah satu yang ditangani Interpol.

Baca Selengkapnya

Taiwan Minta Dukungan Dapat Status Pengamat di Interpol

25 Oktober 2018

Taiwan Minta Dukungan Dapat Status Pengamat di Interpol

Otoritas keamanan Taiwan ingin meningkatkan partisipasinya dalam menangani kejahatan lintas negara dengan menjadi pengamat di Interpol.

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber di Jerman Naik 80 Persen

24 April 2017

Kejahatan Siber di Jerman Naik 80 Persen

Selain kejahatan siber, polisi Jerman juga mendaftarkan 253.290 kasus kejahatan yang dilakukan dengan bantuan Internet, meningkat 3,6 persen.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Minta Penerobos KJRI Melbourne Diproses Hukum

8 Januari 2017

Menlu Retno Minta Penerobos KJRI Melbourne Diproses Hukum

Penerobosan KJRI Melbourne terjadi Jumat pekan lalu sekitar
pukul 12.52 siang, saat sebagian besar staf sedang beribadah
salat Jumat.

Baca Selengkapnya

Sidang Interpol Bahas Kejahatan Lintas Negara hingga ISIS

7 November 2016

Sidang Interpol Bahas Kejahatan Lintas Negara hingga ISIS

Sidang umum Interpol akan membahas masalah-masalah kejahatan lintas negara.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Aliran Dana Gelap Keluar dari Indonesia  

19 Oktober 2015

Begini Modus Aliran Dana Gelap Keluar dari Indonesia  

Indonesia berada di urutan ketujuh negara dengan aliran dana

gelap terbesar.

Baca Selengkapnya