Angka Kekerasan Perempuan di Indonesia Masih Tinggi

Reporter

Editor

Selasa, 8 Maret 2011 08:31 WIB

sxc.hu

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Nasional Perempuan mencatat, 105.103 perempuan Indonesia menjadi korban kekerasan pada 2010. Jumlah itu merupakan akumulasi kasus yang ditangani 384 lembaga penyedia layanan.


"Jumlah terbanyak adalah kasus di ranah personal, yaitu lebih dari 96 persen kasus," ujar Komisioner Komnas Perempuan Yustina Rostiawati di Jakarta.

Komnas juga mencatat, 3.530 kasus terjadi di ranah publik dan 445 kasus di ranah negara. Total jumlah kasus kekerasan pada 2010 menurun dibanding pada 2009, yang mencapai 143.586 kasus.


Namun, kata dia, situasi ini tak bisa serta-merta diartikan jumlah dan intensitas kekerasan menurun. "Sebaliknya, Komnas Perempuan mengamati, tahun 2010 seolah menjadi titik kembali perempuan hidup dalam cengkeraman teror," kata dia.


Yustina menambahkan, data pada 2010 menunjukkan angka kekerasan di ranah negara naik delapan kali lipat, yaitu dari 54 kasus pada 2009 menjadi 445 kasus. Sekitar 89 persennya (395 kasus) adalah perempuan korban penggusuran di Jakarta.
Dari data tersebut, kata dia, 10 kasus di ranah negara dilakukan atas nama agama dan moralitas, yaitu dalam kasus pembakaran masjid, penghentian kegiatan keagamaan, serta korban perdagangan manusia, yang dijerat dengan Undang-Undang Pornografi.

Advertising
Advertising


Adapun di ranah publik, hampir setengahnya (1.751 kasus) adalah kekerasan seksual, antara lain dalam tindak pemerkosaan, percobaan pemerkosaan, pencabulan, dan pelecehan seksual.


Sedangkan di ranah personal, kasus kekerasan terhadap istri masih paling banyak, yaitu lebih dari 97 persen atau 98.577 kasus dari 101.128 kasus. Selebihnya, terdapat 1.299 kasus kekerasan dalam pacaran dan 600 kasus kekerasan terhadap anak perempuan.


Menurut Yustina, banyak perempuan korban kekerasan tidak melaporkan kasusnya sehingga jumlah kasus yang ditangani menurun. Penyebabnya antara lain sulitnya korban mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya, rasa malu maupun trauma, dan keterbatasan mengakses layanan yang tersedia.


Selain itu, kata dia, ada 55 lembaga yang pada tahun sebelumnya ikut serta dalam menyusun catatan tahunan kali ini tak dapat memberikan data.


Komnas Perempuan juga menilai dukungan pemerintah dalam hal penyelenggaraan layanan kepada perempuan masih kurang, bahkan nyaris tidak ada. Komnas menyimpulkannya setelah berkoordinasi dengan lembaga penyedia layanan tentang pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.


Di kepolisian, misalnya, halangan untuk memberikan pelayanan bukan hanya karena masalah anggaran, tapi juga perubahan struktur yang menegaskan peran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak."Berkurangnya kapasitas negara dalam memberi layanan kepada perempuan korban kekerasan sangat mengkhawatirkan," ujar Yustina.


Komisioner Komnas Perempuan lainnya, Arimbi Heroepoetri, menambahkan, pada saat tubuh dan identitas diri perempuan terus-menerus menjadi target kekerasan, kapasitas penyelenggara negara untuk melakukan penanganan justru berkurang.


Bahkan, kata dia, ada sejumlah peristiwa yang menunjukkan bahwa penyelenggara negara enggan mengambil sikap dan justru memperparah keadaan. Dia mencontohkan pelecehan seksual yang dihadapi perempuan Ahmadiyah dalam tragedi Cikeusik, Pandeglang, 6 Februari lalu. "Hal ini mengguncang rasa aman perempuan," kata Arimbi.

l ISMA SAVITRI

Berita terkait

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

15 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

7 Februari 2024

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

6 Februari 2024

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.

Baca Selengkapnya

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

26 Maret 2023

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.

Baca Selengkapnya

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

24 Maret 2023

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

7 Maret 2023

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

7 Maret 2023

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

20 Februari 2023

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

10 Februari 2023

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine

Baca Selengkapnya