TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa mengaku belum mengetahui jumlah kursi tambahan yang bakal diperoleh dalam perombakan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Kabar bahwa partai ini akan memperolah kursi Menteri Agama dan Menteri Sosial, belum bisa dipastikan.
"Sejauh ini masih gelap," kata Marwan Jafar Ketua Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya di Jakarta, Jumat (4/3).
Marwan mengatakan partainya menyerahkan penuh segala keputusan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Partai yang didirikan mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu dipastikan tidak akan mengintervensi. "Biarlah presiden yang mempertimbangkan," ujarnya.
Isu perombakan kabinet mencuat setelah koalisi kembali tak kompak dalam rapat paripurna DPR. Dua partai pendukung pemerintah yakni PKS dan Golkar mendukung pembentukan panitia khusus hak angket pajak. Sikap kedua partai ini dianggap menyalahi kesepakatan koalisi. Presiden Yudhoyono akhirnya mewacanakan perombakan kabinet.
Marwan mengatakan partainya tidak mengharapkan kursi yang cukup banyak bila kabinet dirombak. Juga tidak akan memilih kursi yang strategis untuk kepentingan partai.
Sebagai anggota koalisi dalam sekretariat gabungan, kata Marwan, partainya hanya menjalankan kesepakatan yang dibuat bersama Presiden. Tujannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui kebijakan Pemerintah. "Semuanya kami kembalikan ke Presiden," kata dia.
TRI SUHARMAN
