Dalam Dua Hari, Tiga Warga Meninggal Akibat AIDS

Reporter

Editor

Kamis, 17 Februari 2011 15:23 WIB

Warga saat menyalakan lilin dalam perayaan Hari Aids se-Dunia & Puncak Acara One Life Evolution di Jakarta, Selasa (1/12). Hari Aids se-Dunia dimana seluruh bangsa bergerak bersama mengatasi tantangan kemanusian global HIV & AIDS.TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Kediri - Tiga warga Kabupaten Kediri meninggal dunia dalam dua hari terakhir. Mereka terenggut virus HIV/AIDS setelah terlambat mendapat pertolongan medis.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Adi Laksono mengatakan dua dari tiga korban meninggal tersebut adalah ibu rumah tangga. Diduga kuat mereka terinfeksi virus mematikan itu dari suaminya. "Satu korban meninggal dunia pagi tadi," kata Adi Laksono kepada Tempo, Kamis (17/2).

Menurut laporan yang diterima Adi Laksono dari petugas kesehatan lapangan, dua korban meninggal adalah pasangan suami-istri. Si ibu yang sudah berusia di atas 50 tahun meninggal terlebih dulu pada hari Rabu (16/2), sedangkan suaminya menyusul pagi tadi dan langsung dikebumikan.

Sementara satu korban lainnya yang juga meninggal pada hari Rabu masih berusia 27 tahun. Perempuan ini diketahui telah berumah tangga dan pernah bekerja di Jakarta. Namun baru beberapa saat tinggal di Kediri, dia meninggal dunia.

Ironisnya, sang suami melarikan diri begitu mengetahui istrinya mengidap virus HIV/AIDS. "Sang suami ini juga dimungkinkan menulari orang lain," kata Adi Laksono.

Kedua perempuan tersebut, menurut Adi Laksono, juga mengidap penyakit TBC akut. Petugas kesehatan tak bisa memberikan pengobatan Antiretroviral (ARV) sebelum menyembuhkan terlebih dulu TBC-nya. Akibatnya nyawa mereka tak tertolong akibat lambatnya mendapat penanganan.

Adi Laksono mengatakan keterlambatan pengobatan ini akibat sikap penderita yang tak kooperatif. Mereka merasa sudah pasrah pada keadaan dan malas berobat. Bahkan satu penderita yang masih muda mengaku enggan ke rumah sakit karena tak punya sepeda motor. "Kami pernah mengangkut dengan mobil Puskesmas Keliling. Tapi kan tak bisa setiap hari," jelas Adi.

Rendahnya semangat hidup para penderita inilah yang membuat angka kesembuhan mereka rendah. Apalagi masyarakat masih malu untuk memeriksakan diri karena menganggap penyakit yang diderita sebagai aib.

Sejak dilakukan pendataan mulai tahun 1996 silam, saat ini jumlah korban meninggal akibat HIV/AIDS di Kabupaten Kediri sebanyak 224 orang.

Dinas Kesehatan mengimbau kepada masyarakat untuk saling mengawasi keadaan sekitar terhadap kemungkinan keberadaan penderita HIV/AIDS. Setiap penderita diare dan batuk berkepanjangan juga diwaspadai mengidap virus tersebut.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya