TEMPO Interaktif, Makassar: Puluhan warga Pabaeng-baeng Kecamatan Tamalate menggelar unjuk rasa untuk menolak proyek pembangunan perumahan di wilayah itu. Pengunjuk rasa yang mayoritas ibu-ibu itu mengatakan, pengembang belum memenuhi 14 poin persyaratan yang sudah disepakati sebelumnya. Salah satu persyaratan itu adalah pengembang harus memenuhi analisis dampak lingkungan (Amdal). “Proyek harus dihentikan sampai kesapatan dipenuhi pengembang,” kata Daeng Tinjak, pengunjuk rasa, siang ini.
Proyek perumahan itu berada di Jalan Andi Tonro dengan luas sekitar 1,4 hektare. Proses pembangunan sudah berlangsung sekitar lima bulan. Gara-gara pembangunan proyek ini, kata Daeng Tinjak, rumah warga di sekitar tempat itu belakangan ini sering dilanda banjir. Sebab pengembang tidak memperhatikan pembuatan drainase.
Hingga berita ini dilaporkan, pengunjuk rasa masih bertahan di lokasi. Sejumlah pekerja menghentikan kegiatan karena pelaksana proyek meninggalkan lokasi pembangunan saat pengunjuk rasa datang. Menurut Daeng Tinjak, saat ini warga menunggu pejabat lurah setempat yang kabarnya akan datang menemui pengunjuk rasa. Kepolisan Sektor Tamalate sudah menurunkan anggotanya untuk berjaga-jaga di lokasi.
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel
7 hari lalu
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel
Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.