Kematian Aipda Sahrul Rizal Masih Misterius

Reporter

Editor

Senin, 7 Februari 2011 21:13 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar: Polisi belum bisa menyimpulkan kasus tewasnya Ajun Inspektur Dua Sahrul Rizal, 38 tahun, anggota unit Reserse dan Kriminal Polisi Sektor Kota (Polsekta) Tamalate. Polisi hari ini baru memeriksat tiga saksi. Mereka adalah anak sulung korban, Vikran alias Viky, 11 tahun, Ketua RT A Muh. Daeng Naba dan adik alamarhum Brigadir Dua (Bripda) Sarkawi anggota Polisi Sektor Kota (Polsekta) Rappocini. Keterangan saksi belum bisa mennjelaskan bagaimana pistol bisa meledak dan menewaskan Syahrul sebagai pemiliknya.

Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Ajun Komisaris Besar Hery Marwanto, Vikran berada di dalam kamar tempat korban tetembak. Namun bocah sebelas tahun itu tidak melihat proses meletusnya pistol yang menewaskan sang ayah. “Dia berada di ruang tamu ketika ayahnya pulang. Saat masuk dia melihat sang ayah bersimbah darah,”kata Hery.

Sedangkan Muh. Daeng Naba mengetahui peristiwa ini saat warga datang memberitahu sementara Sarkawi mengetahu setelah Istri almarhum, Normawati, 30 tahun menghubunginya. Kemudian almarhum dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Tetapi nyawanya sudah tidak dapat tertolong lagi. Di duga korban menghembuskan nafas dalam perjalanan ke rumah sakit. “Pemeriksaan ini masih berlangsung. Untuk sementara tiga dulu. Selanjutnya Normawati tapi saya belum bisa menentukan kapan dia diperiksa karena masih berduka,”jelasnya.

Syahrul ditemukan tewas di rumahnya, dua hari lalu. Pistolnya meletus dan peluru masuk dari ketiak kanan dan bersarang di paru-paru kiri.

Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Ajun Komisaris Mauluddin yang memeriksa visum alamarhum mengatakan dugaan korban tewas karena bunuh diri sangat kecil.Menurut dia, luka tembak yang bersarang di bawah ketiak kanan hingga masuk ke paru-paru sebelah kiri jaraknya jauh sekitar 60 centimeter. Kemudian tangan yang digunakan oleh korban untuk menembakkan dirinya tidak ada tanda-tanda kekakuan akibat tangan psikis seperti orang mau bunuh diri.
Selanjutnya tubuh yang diarahkan untuk diarahkan tidak lazim serta tidak ada bubuk mesiu yang menandakan luka jarak dekat.

Advertising
Advertising


Pantuan Tempo, rumah korban di Jalan Karunrung Raya 1 RT 1 RW 1 Kelurahan Karunrung Kecamatan Rappocini dikosongkan. Rumah ini masih dipasangi police line oleh Polisi Sektor Kota Rappocini.


ARDIANSYAH RAZAK BAKRI


Berita terkait

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

1 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

1 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

3 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

3 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

6 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

19 hari lalu

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

Keluarga narapidana dapat mengunjungi di rutan atau lapas dengan berbagai ketentuan dan syarat. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

26 hari lalu

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

"Tim juga berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata api laras pendek jenis sig sauer," kata Satgas Operasi Damai Cartenz.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

26 hari lalu

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Dito Mahendra 7 bulan penjara dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

26 hari lalu

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

Dito Mahendra divonis 7 bulan penjara karena kepemilikan senjata api tanpa izin, tapi dia disebut menyimpan senjata dan amunisi dengan benar.

Baca Selengkapnya

Divonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya

26 hari lalu

Divonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya

Dito Mahendra divonis tujuh bulan penjara atas kepemilikan senjata api. Namun ia bebas karena masa penahanannya genap 7 bulan saat vonis dibacakan.

Baca Selengkapnya