Sekjen: Nasdem Tak Akan Berubah Jadi Partai Politik

Reporter

Editor

Selasa, 25 Januari 2011 19:03 WIB

Deklarasi Nasional Demokrat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO Interaktif, Bandung - Kekhawatiran banyak kalangan bahwa organisasi massa Nasional Demokrat akan berubah jadi partai politik ditepis sekretaris jenderal organisasi itu Syamsul Muarif. "Saya ingin tegaskan Nasional Demokrat sesuai perintah ketua umum tidak akan diubah menjadi partai politik," katanya dalam konferensi pers seusai deklarasi pengurus wilayah Jawa Barat di Bandung, Selasa (25/1).

Mengutip pernyataan ketua umum organisasi itu, Surya Paloh, Syamsul mengatakan Nasional Demokrat harus dipertahankan sebagai organisasi kemasyarakatan yang mengusung konsep perubahan. Akan sulit, katanya, mengusung perubahan itu jika Nasional Demokrat menjadi partai politik.

"Karena Nasional Demokrat ini campuran dari partai-partai," kata Syamsul. Jika jadi partai, lanjutnya, anggota dari unsur partai dan akademisi akan kembali ke rumahnya masing-masing. Toh, katanya, apresiasi publik dirasakan tinggi ketika organisasi itu merupakan organisasi masyarakat.

Jika ada yang ingin mengubah Nasional Demokrat jadi partai, kata Syamsul, mereka dipersilahkan membuat partai sendiri. "Jangan Nasional Demokrat yang diubah jadi partai politik," katanya.

Menurutnya, Rapat Pimpinan Nasional Nasional Demokrat yang digelar pada 30 Januari hingga 1 Februari nanti bukan membahas perubahan AD/ART organisasi itu. Rapimnas nanti, lanjutnya, akan membahas konsep restorasi Indonesia yang kini tengah dikaji oleh 7 perguruan tinggi. "Itu akan kita ekspose nanti," katanya.

Menurutnya, penegasan Nasional Demokrat yang tak akan berubah jadi partai diharapkan bisa meredakan kecurigaan partai-partai atas organisasi itu. "Kita dianggap akan menyedot anggota partai politik ke dalam Nasional Demokrat. Yang kita inginkan, mereka ada di sini supaya wawasannya menjadi besar," kata Syamsul.

Dia mempertanyakan, sejumlah partai yang memberlakukan pelarangan atas kadernya menjadi anggota Nasional Demokrat, yang disebutnya tidak berdasar. "Bayangkan begitu banyak organisasi kemasyarakatan, apa kita ini organisasi terlarang, apa hak partai politik melarang kita di sini itu yang agak aneh," katanya.

Dalam waktu dekat, katanya, pihaknya akan membuka dialog dengan sejumlah partai yang memberlakukan larangan itu. "Kami akan melakukan dialog dengan partai politik itu, apa persoalan dasarnya sehingga mereka ingin memberikan sanksi, mengur, atau merasa ada yang tidak pas ketika Nasional Demokrat ini lahir," kata Syamsul.

Ketua Pengurus Wilayah Nasional Demokrat Jawa Barat Sudrajat mengatakan, memahami langkah sejumlah partai politik yang memberlakukan pelarangan itu. "Mereka belum mengerti kita," katanya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Fahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB

2 menit lalu

Fahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB

Pergantian Yusril Ihza Mahendra dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang dianggap telah dilakukan secara demokratis dan sah.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Syarat Calon Independen Baik untuk Gubernur, Wali Kota atau Bupati

3 hari lalu

Pilkada 2024: Syarat Calon Independen Baik untuk Gubernur, Wali Kota atau Bupati

Pilkada 2024, terdapat sejumlah perbedaan persyaratan pendaftaran bagi calon gubernur independen dengan calon wali kota atau bupati independen.

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

4 hari lalu

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

Calon pemimpin daerah yang memilih jalur calon independen wajib memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta, Relawan Jajaki Peluang Ini

5 hari lalu

Sudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta, Relawan Jajaki Peluang Ini

Relawan Sudirman Said, Teguh Stiawan, menjajaki peluang lain untuk Sudirman Said agar tetap maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

19 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

22 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

24 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

49 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

49 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

55 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya