Polisi Serang Markas Satpol PP Polewali Mandar  

Reporter

Editor

Kamis, 6 Januari 2011 22:01 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Sekitar 40 personel dari Samapta Kepolisian Resor Polewali Mandar menyerang pos jaga anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), sore tadi. Satu orang anggota Satpol PP bernama Sudirman, 30 tahun, mengalami luka di kepala karena terkena benda tumpul.

Informasi yang dihimpun Tempo menyebutkan, saat itu sebanyak 6 anggota Satpol PP sedang berjaga di pos penjagaan depan pintu gerbang kantor bupati tersebut. Tanpa disadari, sekelompok polisi berseragam lengkap menyerang mereka.

Polisi mendatangi pos jaga dengan menggunakan mobil patroli dan motor. Lalu polisi mengeroyok enam anggota Satpol PP tersebut.

Mereka juga mengamuk dan merusak kaca jendela pos jaga. Pelaku penyerangan juga merubuhkan pintu gerbang kantor pemerintah daerah ini.

Amukan personel seragam cokelat ini baru bisa dikendalikan setelah Kepala Satuan Samapta Polres Ajun Komisaris Muhammad Imbar tiba di lokasi. Imbar meminta pasukannya mundur dan meninggalkan lokasi kejadian.

Untuk meredam insiden itu, Imbar lalu berkoordinasi dengan Muhammad Natsir selaku Sekretaris Daerah Polewali Mandar.

Penyerangan ini diduga dipicu oleh persoalan sepele. Sebelumnya, beberapa polisi dan anggota Satpol PP melakukan pengamanan di jalan masuk sebuah perusahaan tambang, PT Isco.

Saat berusaha membongkar paksa palang jalan, warga berusaha melawan. Seorang anggota Satpol PP berhasil merebut sebilah parang milik warga.

Melihat ada parang diamankan, polisi meminta diserahkan. Hanya saja enggan diserahkan dengan alasan situasi di lokasi belum kondusif.

"Persoalan itu diduga menjadi pemicu ketersinggungan beberapa anggota polisi di sana," kata jelas Juru Bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Ajun Komisaris Besar Muhammad Siswa yang dihubungi malam ini.

Siswa mengatakan, pimpinan Polres setempat telah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan personel yang melakulan penyerangan. Menurutnya, insiden tersebut berusaha dicegah agar tidak membesar.

Kepala Polres Polewali Mandar, Ajun Komisaris Besar I Gusti Ngurahrai Mahaputra yang dikonformasi belum memberikan keterangan resmi. Nomor telepon yang bersangkutan tidak aktif saat dihubungi.

ABDUL RAHMAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

16 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

33 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

39 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya