Jika Tak Direspons, ICW Akan Gugat Setjen DPR

Reporter

Editor

Kamis, 30 Desember 2010 11:53 WIB

TEMPO
TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengajukan surat keberatan pada Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR terkait permintaan informasi hasil studi banding alat kelengkapan DPR, Kamis (30/12). Jika surat keberatan ini tidak juga mendapat respons, ICW akan menggugat Setjen DPR ke Komisi Informasi Pusat.

Menurut Peneliti ICW bidang korupsi politik, Abdullah Dahlan, surat pengajuan keberatan ini dilakukan setelah surat ICW sebelumnya tidak mendapat respons. Surat pertama yang disampaikan pada 23 November lalu berisi permintaan informasi atas hasil studi banding alat kelengkapan DPR.

Permintaan hasil studi banding ini, kata Dahlan, penting dilakukan karena sampai kini DPR belum memberikan hasil studi banding secara formal. "Ini penting buat intergitas parlemen," kata Dahlan saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/12).

Yang diminta ICW bukan cuma terkait dokumentasi hasil studi banding, melainkan juga soal pengelolaan anggarannya. Permintaan itu difokuskan pada beberapa studi banding, yaitu kunjungan BURT ke Prancis dan Jerman, Komisi X ke Afrika Selatan, Badan Kehormatan ke Yunani, serta Komisi III ke Inggris.

Dahlan mengatakan, studi banding itu dilakukan dalam kurun Juni sampai Oktober 2010. Dia mengakui permintaan itu hanya dilakukan pada kunjungan tersebut untuk mengetahui apakah DPR mendokumentasikan soal studi banding itu. Selain itu, kata dia, bisa saja lembaga masyarakat lainnya melakukan hal yang sama pada studi banding yang lainnya.

Surat permintaan informasi hasil studi banding itu telah dikirim pada 23 November lalu, tapi tak direspons. "Menurut UU Keterbukaan Informasi Publik, jika pada 14 hari tidak ada respons, kemi mengajukan keberatan," kata dia. "Jika surat keberatan pun tidak mendapat respons dalam waktu 30 hari, kami akan sengketakan pada Komisi Informasi Pusat," ucap Dahlan.

Amirullah

Berita terkait

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

13 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

1 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

4 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

4 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

5 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

5 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

5 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya