Soal Setgab, Priyo Sarankan PKS Lapor SBY

Reporter

Editor

Rabu, 22 Desember 2010 01:14 WIB

Priyo Budi Santoso. ANTARA/Jafkhairi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyarankan, bila Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak puas dengan Sekretariat Gabungan, sebaiknya langsung melapor kepada Ketua Setgab Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kalau begitu, lontarkan kepada Ketua Setgab Susilo Bambang Yudhoyono. Kalau ada keluhan kepada Setgab, langsung sampaikan ke Yudhoyono, jangan Golkar dibawa-bawa. Saya tidak tahu kenapa PKS menyinggung Golkar," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 21 Desember 2010.

Penegasan itu disampaikan Priyo terkait penyataan dari Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq bahwa partai-partai menengah yang tergabung dalam Setgab mulai merasakan dampak manuver Demokrat dan Golkar.

Ia mempertanyakan pernyataan Mahfudz Siddiq bahwa Golkar akan menggunakan Setgab demi kepentingan Partai Golkar di 2014. Menurut dia, kekuatiran PKS itu tak jelas logikanya. " PKS itu partai besar dan tidak pernah dipinggirkan. Mereka partai mandiri yang tidak begitu mudah mengikuti partai lain. Jangan kan dengan Golkar, dengan Demokrat saja mereka tidak mau ikut dan tidak satu bahasa, apalagi dengan Golkar," ungkap Priyo lagi.


Karenanya, Wakil Ketua DPR itu mengaku tak tahu apa alasan dari PKS yang menyebut dan mengaitkan Golkar tersebut. "Saya tidak tahu apa motifnya. Siapa yang berani meminggirkan PKS, mereka partai besar, begitu juga dengan Golkar, tak mungkin pinggirkan PKS. PKS tak perlu keluar dari Setgab karena selama beda pendapat itu adalah hal wajar," kata Priyo.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mengatakan, partai menengah akan merasakan dampak manuver serta kepentingan Partai Demokrat dan Golkar, terutama untuk Pemilu 2014.

"Partai menengah tersebut akan `kejepit` karena manuver politik dari Partai Demokrat dan Partai Golkar yang akan bertarung ketat pada 2014, dengan memanfaatkan Sekretariat Gabungan (Setgab)," kata Mahfudz.

Ia pun memprediksi, pada 2014 Demokrat dan Golkar akan mengajukan calon presiden masing-masing. Mereka akan gunakan sisa waktu tiga tahun ke depan untuk konsolidasi dan mobilisasi sumber daya.

"Setgab akan dijadikan instrumen untuk kepentingan itu dan Setgab akan dimanfaatkan untuk kepentingan mereka. Maka partai tengah harus cermat dan antisipasi," kata dia.

Ia melanjutkan, PKS, PPP, PAN dan PKB harus segera melakukan konsolidasi kekuatan sehingga bisa memperkuat posisi tawar dan ikut mengontrol gerak langkah Demokrat dan Golkar yang akan bertarung pada Pilpres 2014.

"Bahkan sangat mungkin kekuatan tengah tampil dengan capresnya sendiri. Bahkan bisa kolaborasi dengan PDIP," ujar Ketua Komisi I DPR RI itu.

Mahfudz melihat dinamika Setgab memang lucu dan aneh. Demokrat dan Golkar yang "kawin politik" di tengah jalan, sering konflik kepentingan dan saling sandera. Tapi sering juga kolaborasi atas nama Setgab.

WDA | ANT

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

3 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

14 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

22 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

23 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

23 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

24 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

27 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

33 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

33 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

39 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya