Ketua PBNU: Terorisme Dipicu Faktor Kemiskinan  

Reporter

Editor

Selasa, 21 Desember 2010 14:55 WIB

Petugas kepolisian berjaga-jaga di depan rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian usai ditangkapnya pelaku yang diduga teroris di Desa Ngemplak, Gentan, Sukoharjo, Kamis (18/11). TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj menyatakan, penyebab gerakan terorisme di Indonesia selama ini lebih karena kemiskinan. “Teroris itu penyebabnya kemiskinan. Merasa ditindas dan merasa didzolimi sehingga mereka membrontak dengan cara-cara kekerasan,” kata Said Aqil saat ditemui usai memberikan acara dialog Polisi dengan Ulama di Jawa Tengah yang digelar di Hotel Siliwangi Semarang, Selasa (21/12).

Menurut Said, jika selama ini disebut bahwa terorisme ada kaitannya dengan agama Islam, itu hanya sedikit saja pengaruhnya. Oleh karena itu, Said meminta semua pihak memberikan perlakuan yang mannusiawi kepada para pelaku terorisme.

Untuk mencegah terorisme, kata Said, tidak bisa diserahkan ke aparat kepolisian saja. Tugas itu harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Caranya, dengan memberikan pencerahan terhadap pelaku terorisme.

Untuk mencegah faham fundamentalisme agama yang menjadi bibit gerakan terorisme, Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengumpulkan para alim ulama dan mubalig dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Acara yang berlabel dialog tersebut digelar di Hotel Siliwangi, Semarang, Selasa (21/12).

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Edward Aritonang menyatakan, Polri ingin membangun kemitraan dengan ulama. “Agar para ulama dan mubalig di Jawa Tengah menularkan pluralisme sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindak kekerasan,” ujar Edward usai mengikuti acara dialog tersebut.

Advertising
Advertising

Selama ini, wilayah Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang banyak dihuni jaringan teroris. Beberapa waktu lalu, Polisi menangkap Abu Thalut di Kudus.

Said Aqil mendukung langkah Polda yang mengumpulkan para dai dan ulama. “Karena memang untuk mengatasi teroris itu pencegahannya melalui pencerahan,” katanya. Salah satu caranya adalah dengan mengajak berdiskusi para pelaku teroris, bukan dengan cara mencaci maki dan menghujat mereka.

Said Aqiel yakin jalan dialog semacam ini bisa menekan gerakan terorisme sampai sekitar 50 persen. “Kalau menghabiskan 100 persen terorisme, memang sulit,” katanya.

Rofiuddin

Berita terkait

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

4 hari lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

4 hari lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

4 hari lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

14 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

20 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

23 hari lalu

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

23 hari lalu

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

Idul Fitri jatuh tanggal berapa? Untuk Muhammadiyah sudah ditetapkan jika Idul Fitri jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Lalu, NU kapan?

Baca Selengkapnya

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

39 hari lalu

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

41 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

49 hari lalu

Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersaudara, keduanya putra K.H. Muhammad Cholil Bisri.

Baca Selengkapnya