KontraS Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Alfrets  

Reporter

Editor

Selasa, 21 Desember 2010 09:28 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) prihatin dengan praktek kekerasan yang terus terjadi terhadap para pekerja pers. Kasus terkini adalah tewasnya Alfrets Mirulewan, jurnalis Mingguan Pelangi di Maluku.

Alfrets adalah jurnalis yang aktif melakukan peliputan perputaran bisnis minyak ilegal di Pelabuhan Wonreli, Maluku Barat Daya. Ia ditemukan tewas mengenaskan pada Jumat 17 Desember 2010 dinihari di pantai Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Dugaan awal, Alfrets dibunuh. "Atau setidak-tidaknya Alfrets meninggal dengan cara yang tidak wajar," kata Haris Azhar, Koordinator KontraS dalam surat terbuka yang diterima Tempo kemarin, Senin 20 Desember 2010. Bahkan, dalam hasil pantauan KontraS, di sekujur tubuh Alfrets ditemukan luka-luka memar yang sangat patut diduga merupakan luka akibat praktek kekerasan.

Haris mengatakan, ancaman terhadap kerja jurnalis seperti lferts mewarnai catatan minimnya perlindungan bagi pembela HAM, khususnya jurnalis. Padahal, jurnalis adalah salah satu garda terdepan yang berperan aktif memperbaiki sistem pemerintahan untuk menuju sebuah pemerintahan yang bersih. "Poin-poin kritis dalam bentuk pemberitaan memberikan banyak input positif yang seringkali menciptakan situasi yang tidak menyenangkan bagi pihak-pihak tertentu," kata dia.

Minimnya perlindungan terhadap kerja wartawan harus menjadi perhatian khusus, mengingat ancaman yang datang semakin meningkat. Pantauan berbagai lembaga advokasi seperti KontraS, LBH Pers dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), sepanjang tahun 2008 hingga 2010, setidaknya ada 141 wartawan yang memperoleh ancaman kekerasan baik fisik atau non fisik selama mereka menjalankan tugas mereka di lapangan.

Di antaranya, kasus yang terjadi terhadap Ridwan Salamun pada Minggu 22 Agustus 2010 di Tual, Maluku Tenggara. Ada pula kasus yang menimpa Ardiansyah Matra’is, jurnalis yang ditemukan tewas terapung di Sungai Gudang Arang, Merauke, dalam kondisi tak berpakaian. "Hampir semua kasus kekerasan terhadap wartawan tidak terselesaikan secara baik. Banyak kasus-kasus seperti ini hanya berhenti setelah laporan di kepolisian," kata Haris.

Untuk itu, KontraS mendesak kepolisian menuntaskan kasus kematian Alferts secepatnya. Apalagi, dugaan kekerasan tampak jelas . Polisi, lanjutnya, harus memperhatikan tingkat kerentanan bukti-bukti serta saksi yang terkait dengan peristiwa.

KontraS juga meminta polisi agar melibatkan Komisi Kepolisian Nasional dan Komnas HAM serta Dewan Pers dalam melakukan investigasi kematian Alfrets. "Harapannya kasus ini bisa membuka jalan penghentian praktek kekerasan terhadap para jurnalis, terutama para jurnalis di daerah," ujarnya.

Sampai surat ini dikeluarkan, KontraS masih menerima laporan dan perkembangan situasi yang menyebutkan saksi-saksi dalam kondisi terancam. Saksi-saksi ini sering mendapat teror dari preman-preman dan polisi yang ada di Maluku Barat Daya.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

2 jam lalu

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

Polri juga mengajukan permintaan pemblokiran 2.862 situs judi online ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

9 jam lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

10 jam lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

20 jam lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

23 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

1 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

3 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

3 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya