TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 30 orang mahasiswa mendatangi Komnas HAM untuk memberikan dukungan atas kerja Komnas HAM menuntaskan kasus Trisakti dan Semanggi I dan II yang sempat dinyatakan DPR sebagai bukan pelanggaran HAM berat. Ketua Umum Keluarga Besar Trisakti Dedi F.T menyatakan, kedatangannya untuk mendukung usaha Komnas HAM mengklarifikasi status yang ditetapkan DPR terhadap ketiga kasus tersebut. "Kita minta agar Komnas tidak takut terhadap tekanan politik yang diterima dalam penyelesaian kasus-kasus tersebut," kata Dedi kepada Tempo News Room usai bertemu Wakil Ketua Komnas HAM Salahuddin Wahid dan Anggota Komnas HAM Yuwaldi. Para mahasiswa juga meminta agar Komnas HAM memberitahukan perkembangan upaya yang dilakukan Komnas dalam penyelesaian kasus ini. Mahasiswa, kata Dedi, mengerti upaya yang serius dari Komnas bisa tidak berarti karena unsur politik terhadap kasus-kasus tersebut. Hal ini dikarenakan Komnas tidak bekerja sendiri melainkan bersama Kejaksaan Agung dan DPR. Dalam kesempatan pertemuan dengan mahasiswa, Salahuddin Wahid menyampaikan upaya Komnas yang terbaru, yaitu menyampaikan usulan Komnas agar DPR mau mengkaji ulang ketiga kasus tersebut.Selain ketiga kasus tersebut, kata Salahuddin, Komnas juga meminta DPR berjalan paralel mengkaji kasus pelanggaran HAM berat Mei. "Kami juga ingin pertemuan empat pihak antara Komnas HAM, MA, DPR, dan Kejaksaan Agung dalam waktu dekat," katanya. Yophiandi Kurniawan - Tempo News Room